PURBALINGGA INFO – Segudang prestasi akademik maupun non akademik  telah ditorehkan  siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Minhajut Tholabah, Kembangan, Bukateja Purbalingga. Baik itu prestasi di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional.

Bahkan dalam beberapa kompetisi bergengsi tim robotik MTs Minhajut Tholabah berhasil  mendapatkan pengakuan atas kemampuan serta inovasi yang mereka tampilkan. Mereka berhasil menunjukkan kecakapan luar biasa dalam menghadapi tantangan robotika yang kompleks.

“Prestasi terbaru  pada Februari 2023 di ajang Asian Junior Robotic Cup (AJR) yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Tim yang terdiri dari Abimanyu Cahya Suryananda, Abivandya Ali Rahmandaru, dan Pandu Verdiyan Zallu Hutama berhasil meraih medali perunggu,” kata Zulfatul Faizah guru pembimbing ekstrakulikuler robotik MTs Minhajut Tholabah.

Tak berhenti di situ pada Kompetisi Sains Muslim Indonesia (KoSSMI) yang diadakan di Universitas Indonesia pada Mei 2023 tim yang terdiri dari Aliyah Jariyah Putri dan Lutfi Dwi Nur Rahmah juga berhasil meraih medali perunggu dalam kategori Robotik.

Zulfatul Faizah menerangkan robot yang dibuat adalah Robobox (Robot of Black Box Solar Dryer) atau Robot Pengering Mi Ganyong (Minyong). Menurutnya, desa Kembangan dan sekitarnya merupakan sentra penghasil Minyong. Dengan latar belakang kekayaan lokal tanaman umbi ganyong ini, siswa MTs Minhajut Tholabah membuat kreasi robot yang berfungsi untuk mempercepat proses pengeringan Minyong.

“Dengan memanfaatkan sifat black box sebagai plat pengumpul panas, Robobox dapat mempercepat proses pengeringan Minyong. Serta dilengkapi dengan blower yang fungsinya untuk mempercepat proses penguapan agar lebih cepat kering. Robobox ini juga dilengkapi dengan berbagai sensor sehingga saat hujan atau gelap Robobox bisa masuk sendiri kedalam ruangan,” terangnya.

Kepala MTs Minhajut Tholabah, Inna Nurmafiyanti, menyampaikan kemenangan ini adalah bentuk keseriusan YPI Minhajut Tholabah untuk mewujudkan madrasah yang mandiri dan berdaya saing global.

“Saat ini kami juga tengah menyiapkan untuk mengikuti lomba Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) yang merupakan kompetisi tingkat nasional untuk penulisan karya ilmiah bagi siswa madrasah, ada dua tim yang kami kirimkan,” tambahnya.

Tim pertama diwakili oleh Alvi Ulil Ma’rifah dan Hafidh Aulia Khoirunnisa dengan judul proposal My Dictar- (aplikasi android kamus tarkib berdasarkan kaidah nahwu shorof) dan tim kedua diwakili oleh Abimanyu Cahya Suryananda dan Aniq Luthfiya Tussyarifah dengan judul proposal M-Gabiory (aplikasi android kamus biologi berbasis flora dan fauna endemic Purbalingga). (DHS/Kominfo)