PURBALINGGA – Usaha Kecil Mikro dan Menengah UMKM) merupakan salah satu sektor perekonomian yang penting dalam ekonomi nasional. Bahkan UMKM merupakan sektor ekonomi yang paling kuat dan survive, terbukti saat krisis moneter tahun 1997, dimana sektor properti dan sektor komoditi kolap, hanya sektor UMKM yang tetap berdiri tegak di tengah badai krisis moneter.  Saat ini UMKM yang menjadi penyangga bagi perekonomian nasional.

Hal ini dikatakan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat memberikan sambutan pada peringatan Hari UMKM Nasional yang dipusatkan di Kampung Duku Desa Kembaran Wetan, Kaligondang, Purbalingga, Senin (12/8).

 

Bupati berharap pelaku usaha kecil untuk tidak bosan-bosannya belajar,dan meningkatkan kualitas dan kreatifitas inovasi agar UMKM-UMKM di Purbalingga dapat mandiri dan berdaya saing. Dari data yang ada, di Purbalingga terdapat 123 ribu UMKM yang mempu menyerap tenaga kerja sebanyak 345 ribu orang. Bahkan produk  UMKM Purbalingga sudah ada yang “go internasional”,

Bupati mencontohkan pelaku usaha asal Purbalingga yang sempat mewakili Indonesia di tingkat internasional diLondon. Hasil produksi dari Novi pelaku UMKM ini berupa abon yang sampai di eksport ke London, Timur Tengah  dan Malaysia.

Sementara staf ahli Kementrian Koperasi dan UKM RI Samuel Watimena saat talkshow di depan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Purbalingga berharap pelaku UKM tetap  mengedepankan kualitas produknya. Meski produk yang dihasilkan merupakan produk UKM, namun  harus tetap menjaga kualitas produksinya. Jangan sampai pelaku UMKM berlindung dibalik kata UKM.

 “Cukup banyak pelaku UMKM berlindung dengan kata UKM, berlindung dalam arti kalo produknya kurang baik maka akan dikatakan ini kan UKM, kalau mereka berpoduksi tidak menepati waktu alasannya karena UKM.  Ini tidak boleh terjadi lagi, ungkap Samuel.

Samuel yang juga designer kawakan menuturkan, kalau UMKM mau maju, harus punya standarisasi yang dibuat sesuai kemampuan sendiri. contohnya dalam hal menentukan kapasitas  produksi harus yakin akan ketersediaan bahan bakunya. Jangan sampai  usaha kita kekurangan  bahan baku. Hal ini dinilai sangat berbahaya, terlebih jika pemerintah sudah gencar mempromosikan produk UMKM di daerahnya, Saat datang pesanan dalam jumlah banyak, pelaku usaha tidak dapat memenuhi permintaan pasar.

Peringatan hari UMKM Nasional dimeriahkan dengan pameran produk UMKM, talkshow, kurasi UMKM dan mini Fashion Show batik yang diperagakan oleh pelajar SMKN Bojongsari. umg.