PURBALINGGA INFO- Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memetakan dan mendampingi potensi yang ada di Kabupaten Purbalingga. Hal tersebut diketahui dari paparan yang disampaikan Prof. Aries Susanti, akademisi dari Undip di depan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Purbalingga dan Kementerian Perindustrian serta Surveyor RI, Selasa (15/3/2022) di ruang rapat Bupati.

Aries mengatakan, pengembangan Kabupaten Purbalingga salah satunya adalah wisata hijau. Menurutnya, pengembangan wisata hijau menjadi alternatif agar perkembangan kepariwisataan memberikan kemanfaatan secara sosial, ekonomi lingkungan bagi masyarakat.

“Purbalingga memiliki potensi salah satunya adalah wisata hijau. Itu akan memberikan benefit dari berbagai sisi,” katanya.

Pemetaan dan eksekusi dalam bingkai kerjasama direncanakan dilakukan dalam jangka waktu tiga tahun. Tahun pertama akan menentukan lokasi yang akan dikembangkan, strategi dan masterplan serta draft DED. Di tahun kedua, finalisasi masterplan dan DED fasilitas wisata dan realisasi pembangunan fasilitas wisata. Kemudian di tahun ketiga tempat wisata akan dikembangkan mulai dari pemasaran hingga dampak ekonomi bagi masyarakat.

“Paling tidak di tahun ketiga sudah nampak bagi masyarakat di sektor ekonominya,” ujarnya.

Kepala Dinporapar Purbalingga, Prayitno mengungkapkan bahwa RKPD 2022 dan 2023 difokuskan di sekitar lereng Gunung Slamet. Dirinya menyarankan pengembangan dan pemetaan difokuskan di desa yang memiliki potensi wisata dan industri UMKM seperti batik.

“Ada Limbasari di Kecamatan Bobotsari yang memiliki potensi wisata dan potensi lain. Ada juga Dagan. Nanti akan kami komunikasikan lebih lanjut sehingga target sasaran lebih terfokus,” pungkasnya. (LL/Kominfo)