PURBALINGGA, Wakil Bupati Purbalingga Tasdi, mengajak jajaran aparatur pemerintahan dan masyarakat Purbalingga untuk berperan dalam mensukseskan penyelenggaraan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Harapan ini disampaikan usai dirinya ditugaskan mewakili Bupati mengikuti Rakornas Pemerintahan Umum di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, memberikan arahan kepada para kepala daerah agar melakukan langkah-langkah strategis dalam mensukseskan pelaksanaan pilpres mendatang.

“Ada lima indikator sukses Pilpres. Yakni sukses secara yuridis, partisipatif, teknis administratif, sosiologis politis dan sukses secara sekuriti. Arahan ini harus ditindaklanjuti pemkab hingga jajaran camat dan kepala desa,” ujar Wabup saat menyampaikan amanat dalam Apel Kerja Pagi jajaran karyawan Kantor Setda , Sabtu (7/6).

Menurut Wabup, sukses pilpres secara yuridis dalam artian pelaksanaan pilpres sesuai dengan aturan dan norma-norma hokum yang sudah ditetapkan.

Sedangkan secara partisipatif, lanjut Wabup, pilpres mendatang harus disengkuyung dan diikuti oleh warga masyarakat yang sudah memenuhi syarat. Yakni yang sudah berumur 17 tahun, sudah kawin dan sudah terdaftar di DPT wilayahnya masing-masing.

Menurut Wabup, peningkatan partisipasi masyarakat juga sangat penting, karena satu suara dalam pilpres sangat menentukan nasib bangsa kedepan.

“Era demokratisasi, dimana banyak dilaksanakan pemilihan umum seperti pileg, pilkada, pilgub dan pilpres, partisipasinya makin menurun. Alhamdulillah pileg lalu sudah meningkat menjadi 73 persen. Pilpres nanti kita harapkan lebih tinggi dari pileg,” katanya.

Para penyelenggara, pelaksana dan peserta pilpres, lanjut Wabup, juga harus berperan mensukseskan pilpres. Caranya dengan melaksanakan semua ketentuan administrasi secara baik. Baik KPU, PPK, Partai politik pendukung, hingga tim sukses masing-masing, seluruh kegiatannya secara administratif  harus dapat dipertanggungjawabkan.

“Semuanya, administrasinya harus baik. Sehingga saat di audit oleh lembaga keuangan tidak ada persoalan,” tandas Wabup.

Selain itu, pilpres nanti juga harus sukses secara sosiologis dan politis. Yakni mampu menelorkan pemimpin yang sesuai dengan harapan rakyat. Menghasilkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia kea rah yang lebih baik, sebagaimana visi misi Negara, menjadikan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Pilpres juga harus berlangsung aman dan kondusif. Diakui Wabup, demokratisasi memang ada konsekwensi perbedaan. Namun perbedaan itu, tidak boleh sampai menjadikan bangsa ini bercerai berai.

“Perbedaan itu, kita harapkan dapat menjadi kerohmatan bagi bangsa ini (Indonesia, red). Sehingga bangsa ini bisa benar-benar menjadi sejahtera sebagaimana amanat para pendiri bangsa,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, Wabup Tasdi juga menekankan pentingnya pelaksanaan apel pagi sebagai indicator kesiapan karyawan dalam melaksanakan tugas. Bahkan Wabup berjanji akan selalu hadir mengikuti apel pagi saat dirinya tidak ada tugas luar kota. (Hardiyanto)