PURBALINGGA, INFO- Purbalingga telah beranjak dari zona oranye Covid-19 ke zona kuning sejak 18 Oktober 2020 lalu. Hal tersebut disampaikan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono saat menyampaikan perkembangan Covid-19 Purbalingga pada acara Monev (Monitoring dan Evaluasi) Covid-19 serta persiapan Pilkada, Jumat (23/10/2020) di aula Kecamatan Pengadegan.

Hanung mengatakan, trend positif ditunjukkan dengan seiiring gencarnya tracing yang dilakukan walau pun data menunjukan sebuah fluktuasi kasus Covid-19. Peningkatan kasus hampir menyentuh angka 70-an karena tracing terus menerus juga diikuti dengan angka kesembuhan yang terus meningkat.

“Kita sejak 18 Oktober sudah zona kuning. Beberapa hari lalu sempat 64 lalu turun 61. Hari ini 68 tapi angka kesembuhan juga meningkat. Ini karena swab test memang kita gencarkan makanya kasus baru ditemukan tapi kita jadi tahu petanya,” katanya.

Melihat hal tersebut, Hanung menekankan agar jangan  sampai masyarakat Purbalingga lengah dengan terus menerapkan 3M. Dirinya mengajak masyarakat untuk berbagi tugas dengan pemerintah yang terus melakukan 3T (testing, tracing dan treatment).

“Ini kita susur terus. Nah sambil kita 3T, masyarakat juga jangan sampai lengah untuk terus 3M,” ujarnya.

Di lokasi kedua, di Kecamatan Rembang, Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana mengapresiasi salah satu Desa yang di detik itu mendapat informasi memperoleh penghargaan dari Provinsi Jawa Tengah atas program Jogo Tonggo. Desa Bodas Karangjati hingga sekarang masih menerapkan Jogo Tonggo hingga menjadi perhatian Pemprov Jateng.

“Selamat kepada Pemdes Bodas Karangjati. Baru saja saya dapat kabar Jogo Tonggonya terbaik,” pungkasnya. (KP-4).