PURBALINGGA, INFO – Awak Angkutan Kabupaten Purbalingga diharapkan menerapkan makna tagline Kabupaten Purbalingga dalam bekerja yaitu kerja cerdas, kerja keras, dan kerja ikhlas. Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan tagline kerja cerdas, kerja keras, dan kerja ikhlas dapat diterapkan pada semua lini kehidupan masyarakat Kabupaten Purbalingga.

“Kerja cerdas, kerja keras, kerja ikhlas bukan cuma untuk ASN (Aparatur Sipil Negara), namun dapat dijadikan pedoman kita dalam bekerja dan oleh siapa saja,” ungkapnya pada acara silaturahim dan pembinaan antara awak angkutan Se-Kabupaten Purbalingga yang digelar di Pendopo Dipokusumo, Jum’at (29/12).

Bupati Tasdi menjelaskan makna kerja cerdas yang dapat diterapkan pada awak angkutan. “Sebelum berangkat, cek kondisi kendaraannnya, dan  ketahui dulu waktu-waktunya jam berapa anak sekolah berangkat / pulangnya, kapan PT pulang, perhatikan momennya”, katanya.

Kerja keras dapat diterapkan dengan bangun lebih pagi dan memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. ”Saat memberikan uang kembalian ditata yang rapi, aja di kuwel-kuwel ( gulung-gulung),” tambahnya dengan bahasa panginyongan.

Kerja Ikhlas dapat diterapkan dengan sabar dan tetap ulet dalam berusaha. “Rejeki sudah ada yang ngatur, jangan rebutan, apalagi  bertengkar, penumpang malah kabur, lakukan dengan ikhlas mengantar orang yang akan berkerja maupun mencari ilmu juga pekerjaan mulia”, katanya.

Bupati berpesan kepada para awak angkutan Kabupaten Purbalingga kedepan dapat mengikuti perkembangan zaman  dan teknologi, juga menangkap peluang yang ada. “Adanya, Exit Tol dari Pemalang, dan Bandara JBS akan membuka peluang meningkatnya ekonomi, jangan sampai kita hanya menjadi penonton,” katanya.

Selain itu, Bupati memberikan secara simbolis seragam dengan motif batik “Goa Lawa” untuk 18 Perwakilan Awak Angkutan. Harapnya dengan para awak angkutan memakai seragam bermotif batik “Goa Lawa” dapat mempromosikan batik khas Purbalingga tesebut. ”Purbalingga punya program Bela Beli Purbalingga, masyarakat juga berperan mempromosikan batik purbalingga, kalau bukan dari diri kita sendiri siapa lagi?, ”ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Purbalingga, Yonathan Eko Nugroho mengatakan acara tersebut merupakan inisasi bupati untuk lebih dekat dengan rakyat. “Silaturahim dan menyerap aspirasi awak angkutan. Sesuai dengan arahan bupati silaurahmi akan digelar minimal dua kali dalam setahun, sebelum atau setelah lebaran dan menjelang akhir tahun,” ungkapnya. (PI-6)