PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si mengemukakan, keberadaan bandara udara Wirasaba di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, sudah menjadi kebutuhan bersama. Kabupaten/kota di Jateng Bagian Barat mendukung pengembangan bandara perintis ini menjadi bandara komersial.

”Ketika pertemuan 12 kabupaten/kota wilayah Jateng Bagian Barat, kita sudah sepakat untuk mengembangkan bandara Wirasaba, guna menunjang perkembangan ekonomi dan pariwisata,” kata Bupati Heru disela-sela menerima audiensi sejumlah pejabat dari RRI Purwokerto di peringgitan rumah dinas, Senin (5/3).

Meski keberadaannya sangat dibutuhkan, namun Pemkab Purbalingga bersama kabupaten lain belum akan menganggarkan untuk pembenahannya. Dana yang dbutuhkan untuk pengembangan bandara itu cukup besar. “Jika melihat kemampuan daerah dan skala prioritas pembangunan, maka kami bersama bupati Banyumas (Mardjoko-red), akan menemui Gubernur Jateng dan Menteri Perhubungan di Jakarta,” kata Heru.

Menurut Heru, pengembangan landasan pacu di bandara Wirasaba masih sangat memungkinkan, jika dibanding perpanjangan landasan bandara Tunggul Wulung. Landasan pacu Wirasaba saat ini hanya sekitar 850 meter, jika harus dikembangkan menjadi 2.500 meter, lahannya masih sangat memungkinkan. Untuk pengembangan landasan pacu paling tidak membutuhkan lahan dari tiga desa yakni, Desa Wirasaba, Kedunglegok, dan Kemangkon.

Sebagai persiapan pembangunan bandara Wirasaba, Heru mengatakan, Pemkab Purbalingga dan Banyumas sudah mulai membangun prasarana pendukung berupa jembatan yang menghubungkan Sokaraja (Banyumas) dengan Kedungbenda (Purbalingga). Pembangunan jembatan yang diberi nama Linggamas ini akan mulai tahun 2012 ini. “Jika selesai, maka jarak tempuh dari Purwokerto menuju Wirasaba hanya sekitar 14 kilometer. Kalau sekarang harus memutar melewati kota Purbalingga hingga kemudian ke Wirasaba yang berjarak sekitar 30 kilometer,” katanya.

Sementara itu Kepala Bappeda Ir Setiyadi, M.Si mengemukakan, potensi yang mendukung perlunya bandara Wirasaba menjadi bandara komersial adalah melihat posisi yang strategis dari sejumlah kabupaten tetangga. Posisi strategis karena mudah dijangkau dan jarak yang tidak terlalu jauh dengan kabupaten sekitar antara lain Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Cilacap serta Pemalang. Berikut, jarak beberapa kota dengan Kabupaten Purbalingga, Surakarta, Cilacap dan Kota Semarang.

Sedang dari sudut penerbangan sangat bagus karena tidak terjadi Offcycle dimana jauh dari bukit maupun gunung.

“Ijin prinsip pemanfaatan Pangkalan Udara Wirasaba menjadi Lapangan Udara Sipil telah dikeluarkan oleh Mabes TNI AU pada tahun 2007,” kata Setiyadi.

Pangkalan Udara Wirasaba berdiri sejak jaman Belanda, dengan kondisi geografis yang sangat strategis dan kontruksi landasan pacu (run way) yang kokoh didukung hasil test tanah (CBR) yang memenuhi syarat. Pangkalan ini memiliki luas ± 115 Ha yang tidak bermasalah. (Humas/y)