PURBALINGGA, INFO – Wabah virus Corona atau Covid-19, membawa berkah bagi Nazhif Dhiya Abdullah  (17), siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Purbalingga. Ia meraih juara 2 Lomba video vlog kreatif dengan tema “Pencegahan Penyebaran Covid-19” tingkat Polda Jateng , untuk kategori “Stay at Home”.

Pengumuman pemenang disampaikan secara daring oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel,  Rabu (6/5/2020) di Ruang Video Conference Mapolda Jateng.Seluruh Polres dan semua peserta lomba pun turut menyaksikan pengumuman secara daring melalui video conference.

Atas prestasinya itu, Dhiya, demikian panggilan akrab remaja kelahiran Purbalingga, 16 September 2002 ini berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp 7.500.000,-. Untuk juara 1 uang tunai Rp 10 juta diraih  Sri Pamuji asal Karanganyar, dan juara 3 uang tunai Rp 5 juta diraih  Betrand Valentino asal Klaten.

Selain ketiga pemenang tersebut untuk kategori stay at home, ditetapkan juga juara 1 , 2 dan tiga untuk tiga kategori lainnya. Yakni kategori social distancing, tidak mudik, dan jaga kebersihan. Hadiah uang tunai untuk juara 1, 2 dan tiga masing-masing kategori Rp 10 juta, Rp 7.500.000, dan Rp 5 juta.

Dari Purbalingga, selain Nazhif Dhiya Abdullah, ada Alfin Nur Aziz Saputra yang meraih juara 1 kategori social distancing. Lomba itu sendiri terbuka untuk masyarakat umum.

Sebelumnya, lomba dilaksanakan di tingkat masing-masing Polres di wilayah Polda Jateng. Dan di tingkat Polres Purbalingga, Dhiya  meraih juara 1, serta berhak mendapatkan uang tunai Rp 1 juta. Video vlog kreatif karya Dhiya itu diberi judul “Neng Umah Bae”, dengan durasi 1 menit, menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan.

Oleh Polres Purbalingga, selanjutnya karya Dhiya  itu diikutkan di tingkat Polda Jateng, dan dinyatakan keluar sebagai juara 2 untuk kategori Stay at Home. Sehingga total uang tunai yang diterima Dhiya atas karyanya itu dari Polres Purbalingga dan Polda Jateng,  Rp 8,5 juta.

“Saya tidak mengira kalau video saya  diikutsertakan dalam lomba yang sama di tingkat Polda Jawa Tengah. Sudah menjadi juara 1 Tingkat Polres Purbalingga saja, saya Alhamdulillah, sudah merasa bersyukur sekali, benar-benar berkah dari Allah,” ujar Nazhif Dhiya Adullah, putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Marwono, S.Pd, MH (guru SMP Negeri 2 Purbalingga) dan Firsty Julietanti, S.Pd (guru SMP Negeri 1 Purbalingga) ketika dihubungi, Senin (11/5/2020).

Untuk diketahui, seperti dijelaskan Kapolda Jateng Irjen Pol Dr H Rycko Amelza Dahniel, lomba video vlog kreatif dalam rangka sosialisasi Pencegahan Penyebaran Covid-19 yang digelar seluruh Polres di wilayah Polda Jateng ini, diikuti 3.147 orang. Kemudian oleh masing-masing Polres, juara 1 setiap kategori , karyanya dikirimkan ke Polda Jateng.

Dalam hal ini, tim juri tingkat Polda Jateng terdiri Dr. Lintang (Dosen Universitas Diponegoro), Dr. Fahmi (dosen Universitas Dian Nuswantoro), Anggi Hasibuan (Kepala Biro Metrotv wilayah Jateng), Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Herman atau yang lebih dikenal Pak Bhabin dari Polres Purworejo dan Bripka Anjar dari Bidang Humas  Polda Jateng. Mereka menetapkan 20 nominator, yang akhirnya setelah dinilai lagi ditetapkan 12 pemenang. Di mana setiap kategori ditetapkan juara 1, 2 dan 3.

Video vlog “Neng Umah Bae”  karya Dhiya, dikemas menarik dan kocak, durasi 1 menit, dengan pesan-pesan moral melalui Bahasa Jawa dialek Banyumasan yang kental. “Bahwa pada masa wabah virus corona atau pandemi Covid-19 ini, kita tidak boleh ke luar rumah atau stay at home. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di rumah, seperti belajar, mengerjakan tugas sekolah, olah raga, main musik atau hobby menonton drama korea (Drakor) dan sebagainya,” ujar Dhiya yang juga pernah meraih juara 1  Lomba Vlog Antikorupsi kategori Pelajar (Tim) tingkat provinsi Jateng yang diselenggarakan oleh Dinkominfo Provinsi tahun 2019.

Selengkapnya tentang karya Dhiya “Neng Umah Bae” bisa disaksikan melalui link https://bit.ly/2AfY0iV atau https://www.instagram.com/tv/B_4cnVEF9fW/?igshid=tqlc37trv9rl.

Sementara itu, ayah Dhiya , Marwono mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas hobi anaknya yang piawai  membuat video. “Dhiya menyenangi dunia digital sejak SMP,” ujarnya.

Selain itu, Dhiya juga memiliki bakat seni. Hal ini dibuktikannya, saat duduk di bangku TK dan SD sering menjuarai lomba mewarnai, menggambar dan  kaligrafi.

Selanjutnya saat duduk di Kelas IX SMP Negeri 1 Purbalingga (2018), pernah meraih Juara 3 Lomba Desain Batik Tingkat Kabupaten Purbalingga. “Kami orang tuanya mendukung penuh dan memfasilitasi hobby Dhiya, untuk terus berkarya,”  timpal ibunya Dhiya, Firsty Julietanti, S.Pd.

Marwono maupun Firsty Julietanti merasa bangga dan bersyukur, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, anaknya bisa berkarya untuk masyarakat.

“Kami turut bangga dan bersyukur bahwa Dhiya dapat berkarya, berburu bintang di tengah pandemi Covid-19 ini. Sebuah pelampiasan kejenuhan yang positif karena sudah hampir dua bulan belajar di rumah,” ujarnya.

Keduanya berharap, prestasi Dhiya dapat menginspirasi anak muda atau siswa sekolah lainnya, bahwa untuk dapat berkarya dan berprestasi tidak terbatas ruang. “Meskipun di rumah, meskipun stay at home pun seseorang dapat memanfaatkan waktunya untuk mengubah hal-hal yang biasa menjadi sesuatu yang luar biasa”, ujar keduanya sepakat. (PI-7)