Balai Latihan Kerja (BLK) Purbalingga sampai saat ini masih minim tenaga instruktur. Padahal keberadaan instruktur di sebuah BLK akan memudahkan bantuan pusat turun ke kabupaten. Dari beberapa pelatihan yang selama ini dijalankan BLK Purbalingga baru memiliki dua tenaga instruktur, yakni untuk pelatihan menjahit dan tata boga.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Purbalingga Ngudiarto mengatakan, BLK yang berada di wilayah Purbalingga Kulon masih membutuhkan sejumlah instruktur, seperti instruktur perbengkelan atau otomotif, las dan elektronik.
Pihaknya sudah sempat memberdayakan PNSnya untuk mengikuti diklat agar dapat sertifikat instruktur. Jika sudah BLK sudah memiliki instruktur sendiri, maka akan memudahkan dinas untuk mengusulkan bantuan dari pemerintah pusat.
Ngudiarto menambahkan, dalam tahun 2016 ini Dinsosnakertran akan mengadakan pelatihan sampai 18 angkatan. Pelatihan ini terbagi dalam pelatihan menjahit, perbengkelan, tata boga, dan las.
Untuk perbengkelan Dinsosnakertran sudah menggandeng bengkel dan showroom sepeda motor ternama di Purbalingga. Sedangkan untuk pelatihan las, masih terkendala, karena alat las yang dimiliki masih berupa alat las manual.
Meski demikian, dari setiap angkatan pelatihan di BLK setidaknya 30% peserta pelatihan saat ini sudah mandiri. Mereka sudah memiliki usaha sendiri, tanpa bekerja pada orang lain.(umang-kominfo)