PURBALINGGA_ Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Martani Desa Patemon Kecamatan Bojongsari membangun obyek wisata bernama Lembah Silangit. Peletakan batu pertama pembangunan obyek wisata Lembah Silangit dilakukan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, berbarengan dengan acara Gebrak Gotong-Royong, Jumat pagi (08/11).

Obyek wisata Lembah Silangit ini memanfaatkan sumber mata air yang tidak pernah berkurang debitnya, meski musim kemarau. Lokasinya berada di tanah bengkok desa setempat seluas lebih kurang 30 ha. Pembangunan awal didanai dengan dana desa sebesar Rp 200.000.000,-

Bupati Tiwi mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap keinginan warga masyarakat desa Patemon Bojongsari membangun lokasi wisata dengan memanfaatkan lahan bengkok desa. Terlebih nantinya keberadaan obyek wisaya ini dikelola oleh warga sendiri melalui BUMDes. Termasuk modalnya juga berasal dari iuran warga setempat.

“Karena masyarakat Patemon sangat antusias dan semangat dalam membangun obyek wisata Lembah Silangit ini, maka saya tidak ragu-ragu untuk turut serta membantu pembangunan obyek wisata ini. Tahun 2020 akan saya bantu untuk pembangunan Lembah Silangit ini sebesar Rp 100.000.000,-“ kata Tiwi.

Tiwi berharap obyek wisata Lembah Silangit ini dapat segera terbangun dan segera beroperasi agar dapat dikunjungi wisatawan. Manajemen yang dikelola BUMDes diminta untuk merekrut orang-orang yang mumpuni sehingga Lembah Silangit dapat menjadi obyek wisata unggulan di Kabupaten Purbalingga. Meski skala desa, BUMDes harus semangat dan mampu bersaing dengan obyek wisata yang serupa di Purbalingga.

Kades Patemon Sugiyono menjelaskan, awal keinginan warga untuk membangun obyek wisata  Lembah Silangit karena adanya sumber daya alam berupa air yang melalui lembah sangat luar biasa, namun tidak dapat digunakan untuk pertanian. sehingga dengan memanfaatkan air yang mengalir di lembah Silangit ini untuk obyek wisata, memiliki nilai ekonomi yang lebih baik dibanding digarap untuk pertanian. Pasalnya dengan digarap sebagai lahan pertanian, hanya sedikit warga yang menerima manfaat.

Rencananya obyek wisata ini akan dilengkapi dengan danau, kebun buah Qurani, kebun bunga, dan kolam renang syariah khusus untuk perempuan. termasuk akan menggarap sebuah sendang yang ada di lokasi, yakni sendang Pucung, sendang Kali Badak serta mata air Kali Klewung yang mengalir deras sepanjang masa.

Anggaran yang dikeluarkan untuk tahap awal berasal dari Bantuan Gubernur senilai Rp 200.000.000 dan Dana Desa Rp 200.000.000,- serta penyertaan modal yang berasal dari masyarakat desa Patemon. Anggaran dari Gubernur dimanfaatkan untuk akses jalan menuju lokasi. Sedangkan penyertaan modal dari masyarakat yang berhasil terkumpul senilai Rp 100.000.000,-

“Penyertaan modal dari masyarakat ini agar pendapatan desa dapat naik, dimana akan dimanfaatkan untuk membantu warga Patemon. Seperti memberikan BPJS Kesehatan, bea siswa bagi anak desa yang berprestasi sampai ke perguruan tinggi,” kata Sugiyono.

Lembah Silangit diharapkan dapat dikunjungi oleh wisatawan pada bulan puasa tahun 2020. Pada awal puasa ini akan pengunjung sudah dapat menikmati cafe diatas danau, serta kebun buah. pengunjung dapat ngabuburit serta buka puasa bersama dengan pemandangan danau seluas 3 hektar. Luasan tanah bengkok yang dimiliki 30 hektar dan nantinya tidak menutup kemungkinan semuanya akan dijadikan obyek wisata.(u_humpro)