PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM didampingi suami Rizal Diansyah SE dan sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga mengunjungi para pimpinan Pondok Pesantren (Pontren) di Purbalingga. Tujuan kunjungan kali ini yakni mengajak kepada para pimpinan Pontren yang juga tokoh agama untuk mendoakan kebaikan bersama di tengah musibah dari wabah Covid-19 ini.

“Kami mohon didoakan agar pandemi Covid-19 ini bisa lekas sirna dari Kabupaten Purbalingga dan Indonesia,” katanya.

Disamping itu Bupati juga menyerahkan honor pimpinan Pontren yang dirapel dari bulan Januari – April tahun anggaran 2020. Beberapa Pontren yang dikunjungi pada Rabu (15/4) diantaranya Roudlotul Arifin (Blater), Daarul Ishlah (Sokawera), Roudlotuth Tholibin (Kalitinggar), Sunan Gringsing (Gemuruh), Al-Iktihad (Gemuruh) dan Az-Zuhriyah (Karangsentul).

“Ini sebagai bentuk perhatian kami atas kontribusi para pimpinan pondok pesantren dalam membangun Kabupaten Purbalingga khususnya di bidang keagamaan, pendidikan dan pembinaan umat,” katanya.

Salah satu kebijakan pemerintah pusat terkait aktifitas pondok adalah meliburkan para santri sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran covid-19. Meski demikian sejumlah pondok pesantren di Purbalingga memilih tidak memulangkan santrinya karena pertimbangan jarak tempat tinggal santri yang jika dipulangkan justru akan berpotensi terpapar virus corona.

“Karena masih banyak pondok yang harus membiayai kebutuhan hidup para santri, kami juga memberikan bantuan sembako agar beban pengurus pondok bisa sedikit diringankan,” kata Bupati Tiwi.

Pimpinan Pondok Pesantren Roudlotuh Tholibin, Desa Kalitinggar Kecamatan Padamara M Ridwan Fudholi menyampaikan terimakasih atas bantuan maupun honor yang telah diberikan. Ia mendoakan agar Kabupaten Purbalingga senantiasa diberikan keselamatan dan pandemi Covid-19 ini bisa cepat berlalu tanpa memberi banyak kerugian dan tanpa memakan banyak penderita.

Jazakumullah khairan katsiir kepada Ibu Bupati dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga atas apa yang telah diberikan ini. Kami juga mohon maaf karena ada sebagian santri yang kami pulangkan, terutama dari daerah yang jauh, namun sebagiannya lagi ada 30 santri masih di sini dan kami harus menanggung kebutuhan sehari-harinya,” katanya.(Gn/Humas)