PURBALINGGA – Sebanyak 1000 warga masyarakat sekitar Pendopo Dipokusumo dan Pendopo Cahyana serta Abang Becak di wilayah Purbalingga, mendapatkan bingkisan dari Bupati Purbalingga, Senin (26/5) di Pendopo Dipokusumo. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan kegiatan pembagian bingkisan ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan tiap tahun oleh Pemkab Purbalingga.

“Bantuan bingkisan ini bentuk kepedulian sosial pemerintah daerah kepada masyarakat, karena telah ikut kontribusi terhadap pembangunan Purbalingga, menyengkuyung apa yang jadi program Pemkab Purbalingga,” katanya.

Selain bentuk kepedulian sosial, penyerahan bingkisan ramadhan ini juga sebagai upaya pemerintah dalam meringankan beban ekonomi penerima. Karena biasanya jelang idul fitri khsusnya ramadhan harga kebutuhan pokok melonjak.

“Kami pemerintah memberikan batuan-bantuan bingkisan, beras dan sebagainya khusus untuk bapak ibu karena biasanya harga-harga pokok meningkat,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Purbalingga KH Roghib Abdurrahman dalam tausiahnya menyampaikan Allah Subhanahuwataala di Alquran menjanjikan banyak hal terkait rezeki, tapi syaratnya cuma satu, yakni tawakal/berserah diri  kepada Allah.

“Maka Janji Allah yang pertama adalah yaj’allahu makhroja . Gusti Allah akan memberikan jalan keluar terhadap persoalan yang kita hadapi kalau kita bertawakal,” katanya.

Janji yang kedua yakni, yaj’allahu min amrihi yusro, denganbertawakal maka perkara yang sulit menjadi mudah. Janji ketiga, ketika kita berserah diri maka sebenarnya Allah akan memberi wayarzuqhu min haitsu la yah tasib, yaitu memberi rezeki yang tidak disangka-sangka.

“Bapak ibu diundang Ibu Bupati tidak terasa, yang telah berkeringat, menggayuh becak tiba-tiba dapat bingkisan di sini. Mungkin ini juga menjadi sebab bapak-ibu mendapatkan rezeki karena bapak ibu bertawakal,” katanya.

Janji yang keempat, dengan bertawakal maka yukafir anhum sayiatihim, Allah akan menghapus dosa-dosanya, mengurangi dosanya, dihapus kesalahannya, terlebih lebih ini bulan ramadhan. Janji kelima, dengan brtawakalmaka wayudzimlahu ajrohu, Allah akan dilipatgandakan pahala-pahalannya.

“Tentu ini beda dengan mereka yang tidak memiliki kepasrahan kepada Allah. Kerja hanya kerja tidak pasrah dengan Allah. Bapak-ibu keluar rumah jangan hanya semata-mata mencari uang tapi diniatkan ibadah, maka setiap langkah dari rumah akan diberi pahala yang dilipatgandakan sebab kepasrahan kepada Allah demi mendapatkan rezeki untuk menafkahi keluarga, karena keluarga itu bagian dari amant titipan dari Allah. Kita ngrumati anak bojo itu bagian dari ibadah,” pungkasnya.(Gn/Humas)