PURBALINGGA, INFO – Di Kabupaten Purbalingga kini tengah berkembang karya inovasi pengolahan limbah plastik dengan sistem ekobrik. Yakni meminimalisir sampah dengan menggunakan media botol plastik bekas yang diisi dengan sampah anorganik sampai keras dan padat. Ekobrik menjadi salah satu solusi permasalahan sampah plastik dengan cara mendaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual. Salah satu yang sudah menerapkan sistem ekobrik ini adalah para siswa SMP Negeri 1 Kemangkon. Di sekolah ini, daur ulang sampah plastik dibuat produk meja dan kursi untuk taman sekolah.

Bupati Purbalingga H. Tasdi, SH, MM saat meninjau kesiapan sekolah yang dipimpin Kepala Sekolah Sri Sulastri, SPd mengikuti penilaian Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Jawa Tengah, mengapresiasi kreatifitas yang diterapkan jajaran guru dan siswa. Dengan karya ekobrik, mereka mampu menghias taman sekolah dengan meja dan kursi dari limbah plastik ini.

“Untuk kreatifitas yang sudah ditunjukan, terutama dalam pengelolaan lingkungan sekolah, nanti saya bantu merehab gedung bagian depan SMP N 1 Kemangkon. Karena Bu Lastri (Kepala Sekolah-red) minta lantai dua, nanti kita wujudkan,” ujar Bupati Tasdi, usai melaksanakan Apel Kerja pagi di Kantor Kecamatan Kemangkon sekaligus meresmikan rumah dinas Camat setempat, Senin (5/3).

“Nanti meja kursi (ekobrik-red) yang ada di ruang pamer saya beli untuk menjadi salah satu mebelar di rumah dinas,” katanya. Meja kursi ekobrik buatan para siswa itu, rencananya akan dipasang di ruang tunggu bagian belakang rumah dinas Bupati.

Kepala Sekolah Sri Sulastri, SPd menuturkan, karya inovatif ekobrik merupakan salah satu upaya jajaran SMP Negeri 1 Kemangkon dalam mengolah sampah plastik supaya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Melalui pembelajaran inovatif, para siswa diajak untuk membuat produk ekobrik menggunakan botol minuman mineral yang dimasuki sampah plastik bungkus jajanan yang dipotong-potong hingga padat. Setelah terkumpul, produk limbah plastik itu kemudian dibuat menjadi kursi dan meja taman yang memperindah taman sekolah karena bentuknya yang unik dan berwarna-warni.

“Kekuatanya cukup aman karena sampai saat ini sudah digunakan siswa untuk berteduh dan belajar bersama selama tiga bulan masih tetap utuh,” jelasnya.

Sri Sulastri juga mengungkapkan, ide pembuatan ekobrik juga untuk melengkapi penataan lingkungan yang sudah dilakukan dalam rangka persiapan penilaian lomba sekolah adi wiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya, sekolah ini menjadi juara lomba sekolah adi wiyata tingkat kabupaten Purbalingga.

“Tahun 2018 ini kami mohon doa restu untuk melaju mengikuti lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah. Rencananya penilaian akan dilakukan sekira bulan April atau Mei mendatang,” jelasnya.

Berbagai kegiatan yang dilakukan, tambah Sri Sulastri, menjadi bagian dari perwujudan visi misi sekolah yakni Berprestasi, Berahklak mulia dan Berwawasan Lingkungan. (PI-4)