PURBALINGGA_ Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM meninjau bencana alam berupa tanah bergerak di desa Banjaran Kecamatan Bojongsari (Kamis 14/1). Didampingi Plt Kepala DPUPR Agus Winarno, Kepala Pelaksana BPBD Umar Fauzi, Bupati Tiwi langsung menyambangi sejumlah rumah yang terdampak tanah bergerak.

Menurut Kepala Desa Banjaran Muhamad Ichmun kejadian berawal ketika hujan deras berlangsung sejak sore kemarin hingga malam hari. Wilayah tersebut memang biasa terjadi adanya tanah bergerak, utamanya ketika hujan dalam waktu lama.

Kemarin sore, sejumlah warga sudah melaporkan adanya retakan baik di dinding maupun lantai rumah. Sampai pagi hari tadi (14/1) retakan bertambah lebar dan panjang. Disamping rumah, jalan milik kabupaten yang melalui desa setempat juga terlihat adanya patahan di sejumlah titik, sehingga menyulitkan pengendara terutama sepeda motor.

“Kerusakan parah terjadi di RT 19/RW 9 ada 6 rumah dan RT 17 sejumlah dua rumah. Retakan bertambah parah ketika pagi tadi, waktu sore kemarin tidak separah itu.” katanya.

Mendapat informasi dari Kades Banjaran adanya bencana berupa tanah bergerak, Bupati Tiwi langsung meluncur ke lokasi. Sedikitnya ada 30 sampai 40-an rumah yang terdampak tanah bergerak. “Berdasarkan informasi dari pak kades, kita langsung survei ke beberapa rumah. Ada yang cukup parah ada yang kerusakan ringan.” kata bupati Tiwi.

Karena seringnya dilanda tanah bergerak di dukuh Sawangan Desa Banjaran kecamatan Bojongsari tersebut, Tiwi langsung memerintahkan BPBD untuk bekierjasama dengan ESDM dan tim geologi Provinsi guna melakukan kajian tanah bergerak di desa Banjaran.

Pemerintah daerah akan membantu material bangunan, bagi warga yang rumahnya rusak akibat tanah bergerak namun masih bisa ditempati. Bantuan material akan diserahkan kepada pemerintahan desa untuk mengelola.

 “Perbaikan rumah ini sambil menunggu hasil kajian ESDM dan geologi. Sedangkan untuk perbaikan jalan akibat tanah bergerak, saya perintahkan DPUPR untuk menggunakan anggaran rutin memperbaiki jalan yang patah-patah akibat tanah bergerak.” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, bupati secara simbolis menyerahkan bantuan sembako sejumlah 40 paket bagi warga terdampak.

Warga setempat diminta tetap waspada, pasalnya dimusim penghujan, kemungkinan datangnya bencana masih ada. Salahsatunya berupa tanah bergerak. Pihak pemerintah desa dan masyarakat Banjaran diharapkan meningkatkan kewaspadaan ketika curah hujan tinggi. (u_humpro