PURBALINGGA_Bupati Purbalingga turut bergotong royong membuat jalan usaha tani milik kelompok tani Kramat Tengah Mandiri, Kamis (5/12). Gotong royong yang dilaksanakan berupa penataan batu sebagai landasan jalan yang akan dibuat. Puluhan petani dan warga bersama-sama menata batu, sebagian mengisi bronjong penahan dengan batu.

Kepala Desa Kramat Jarwani SPdI mengatakan, jalan tani yang dikerjakan merupakan jalan tani menuju balai pertanian Kramat Tengah Mandiri. Jalan tani yang dikerjakan dengan sistem gotong royong ini sepanjang 350 meter dengan lebar 3 meter. Biaya untuk pembangunan jalan usaha tani berasal dari swadaya kelompok tani. Rencananya jalan tersebut merupakan jalan tembus menuju ke Sirau.

“Jalan tersebut ketika sudah tersambung dengan jalan menuju ke Sirau akan sangat memudahkan ketika di balai desa Kramat ada kegiatan, maka tidak akan mengganggu arus lalu lintas, karena dapat dialihkan melalui jalan usaha tani yang sedang dibangun ini,” jelas kades Kramat.

Terkait pembangunan balai pertanian Kramat Tengah Mandiri, Jarwadi mengungkapkan, rencana awal pembangunan balai pertanian membutuhkan anggaran Rp 15.000.000,- namun sampai saat ini karena hanya mengandalkan swadaya murni kelompok tani, belum dapat rampung seluruhnya. Pembangunan yang sudah diselesaikan baru atap dan dinding, sedangkan lantai maupun sekat ruangan belum tergarap.

Rencananya balai pertemuan kelompok tani Kramat Tengah Mandiri ini akan dirampungkan dengan menggunakan anggaran desa DD. Tahun 2020 direncanakan masuk dalam anggaran yang dibiayai dengan dana desa. Disamping balai pertanian, jalan usaha tani juga akan dirampungkan dalam tahun anggaran 2020.

Sementara Bupati Tiwi usai mengikuti gotong royong pembangunan jalan usaha tani, menuju lapangan desa Kramat untuk mengikuti deklarasi Bebas Buang Air Besar Sembarangan atau Open Defecation Free (ODF). Ada 33 kepala desa dari dua wilayah kecamatan yang menyatakan desanya sudah bebas buang air besar sembarangn (ODF).

“Saya mengapresiasi sekali karena pada hari ini ada 33 kepala desa, termasuk Desa Kramat yang hari ini mendeklarasikan ODF. Jadi stop buang air besar sembarangan, kebetulan sampai hari ini sudah ada 116 desa yang mendeklarasikan ODF, kalo ditambah 33 berarti sampai hari ini sudah ada 140 desa yang mendeklarasikan ODF. Dan  desa-desa selanjutnya menjadi PR Dinas Kesehatan, bagaimana seluruh desa yang ada di Purbalingga untuk bisa didorong, bisa mendeklarasikan dan juga mengimplementasikan ODF di desanya masing-masing,” kata Bupati Tiwi. (t_humpro)