PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Purbalingga melaksanakan monitoring terhadap sejumlah pembangunan fisik dari Pemkab Purbalingga, Kamis (12/9). Dianataranya Jembatan Serang – Kaliurip (Kecamatan Karangreja) dan Jembatan Sangkanayu – Kutabawa, peningkatan kapasitas jalan Bojong – Panican dan dan peningkatan struktur jalan Tidu – Bandara

Pantauan/inspeksi ini dilakukan guna memastikan progress pengerjaan sesuai dengan jadwal dan perencanan yang telah ditentukan. Pada Jembatan Serang – Kaliurip, Bupati dan jajaran mendapati progress pekerjaan baru sekitar 64,02% dari dari target 62,61%, yakni baru pada tahap pengecoran abutment dan pemasangan rangka besi cor. Bupati menemukan hanya sedang dikerjakan oleh 3 orang pekerja.

“Kami beserta jajaran OPD sedang melaksanakan monitoring pekerjaan fisik di lapangan mengingat ini akan memasuki triwulan ke 4 dan sisa waktu kurang lebih kurang 3 bulan sebelum akhir tahun. Sudah barang tentu harus ada upaya-upaya dari rekanan terkait dengan percepatan pekerjaan,” kata Bupati Tiwi saat diwawancarai.

Berdasarkan Informasi, Jembatan Serang – Kaliurip tengah dikerjakan oleh CV Putra Mandiri. Nilai kontrak proyek sebesar Rp 838,2 juta. Selain Jembatan tersebut, Bupati juga memonitoring ke Jembatan Sangkanayu – Kutabwa. Progres pembangunan jembatan tersebut didapati sudah mencapai 80 persen atau sudah sesuai dengan semestinya.

“Sebentar lagi memang akan memasuki musim penghujan. Tentunya pelaksanaan  pekerjaan akan lebih baik bisa dipercepat dengan menambah tenaga yang ada. Dengan harapan ketika datang musim hujan yang mungkin secara teknis akan menghambat bisa terantisipasi secara dini,” katanya.

Berdasarkan informasi, Jembatan Sangkanayu – Kutabawa tengah dikerjakan oleh CV Perwira Karya. Sedangkan nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp 1,609 miliar. Bupati melanjutkan monitoring ke peningkatan kapasitas jalan Bojong – Panican. Proyek tersebut, didapati tengah berhenti dikerjakan selama 2 minggu, padahal belum selesai.

“Kalau tidak segera dikerjakan begini jelas sangat mengganggu pengguna jalan, karena harus bergantian satu arah,” katanya.

Disamping berhenti dikerjakan, bupati dan jajaran pejabat Pemkab Purbalingga mendapati hasil pekerjaan peningkatan jalan tersebut secara kualitas kurang baik. Saat dicek, bibir jalan/beton kurang masiv dan gampang ambrol. Kendati demikian, Bupati belum mendapati pihak rekanan yang mengerjakan untuk dimintai keterangan/ditegur di lokasi.

Tercatat proyek peningkatan kapasitas jalan Bojong – Panican ini dikerjakan oleh CV Karya Putra Wijaya dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,4 miliar. Terkait temuan itu, Bupati akan segera meminta kepada rekanan tersebut untuk mempercepat/melanjutkan segera pekerjaan dan memperkuat konstruksi.

Terakhir, bupati dan jajaran melakukan monitoring proyek peningkatan struktur jalan Tidu – Bandara. Berdasarkan monitoring proyek ini masih berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ditemui kejanggalan dalam progress pekerjaan. Proyek ini dikerjakan oleh CV Permata Karya dengan nilai kontrak Rp 6,25 miliar.

“Mudah-mudahan pembangunan kegiatan fisik ini bisa selesai dengan tepat waktu, sehingga memberi kemaslahatan bagi masyarakat,” katanya.(Gn/Humas)