PURBALINGGA- Tahun 2020 sebanyak 20 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah akan menggelar pesta demokrasi pemilihan Bupati/Walikota serentak pada tanggal 23 September 2020 dan salah satunya adalah Kabupaten Purbalingga. Selanjutnya Bupati/Walikota terpilih akan miliki masa jabatan sampai dengan 2024 atau hanya 3,5 tahun karena di tahun 2024 akan ada pemilu serentak dari mulai pemilu Presiden/Wakil Presiden sampai dengan pemilihan kepala daerah.

“Pada hari dan tanggal yang sama yaitu tanggal 23 September 2020, ada 20 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah, termasuk Purbalingga. Di tahun yang akan datang, masa jabatan Bupati Purbalingga dikorting hanya menjabat selama kurang lebih 3,5 tahun,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM saat menghadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka ruwat bumi di desa Karangjengkol Kecamatan Kutasari, Rabu malam (11/9).

Selanjutnya Bupati Dyah H Pratiwi menyampaikan harapannya untuk dukungan dan sengkuyung seluruh masyarakat Purbalingga sehingga pelaksanaan pemilu kepala daerah dapat berjalan baik seperti saat pelaksanaan pilkades maupun pemilu sebelumnya di tahun 2019. Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan bantuan kepada panitia penyelenggara kegiatan ruwat bumi dan menyerahkan tokoh wayang Wisanggeni kepada dalang Kukuh Bayu Aji.

Tak hanya di desa Karangjengkol, Bupati Dyah H Pratiwi yang didampingi sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga juga menghadiri pagelaran wayang kulit dalam rangka ruwat bumi di desa Kembangan Kecamatan Bukateja. Dirinya sampaikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan ruwat bumi karena menurutnya hal itu adalah salah satu upaya uri-uri budaya yang harus selalu dipertahankan. Menurutnya wayang kulit tak hanya tontonan semata namun ada hikmah yang bisa diambil dalam cerita wayang yang dibawakan oleh para dalang.

“Saya apresiasi adanya pagelaran wayang kulit ini, karena bermanfaat sebagai ajang silturahmi menjalin persaudaraan, peseduluran dan menjaga guyub rukkun warga masyarakat. Kalau masyarakatnya guyub rukun, itu akan menjadi modal  dasar bagi pimpinan membangun wilayahnya. Dan pagelaran wayang ini saya nilai baik karena sebagai masyarakat Jawa kita wajib lestarikan budaya kita sendiri,” kata Bupati Dyah H Pratiwi. (t/humpro2019)