PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM (Tiwi) melaksanakan monitoring lokasi bencana alam tanah Longsor di Dusun Kepyar, Desa Ponjen, Kecamatan Karanganyar, Senin (6/1) di tengah hujan deras. Atas kejadian tersebut, akses jalan satu-satunya Dusun Kepyar ke pusat Desa Ponjen saat kejadian tidak bisa dilalui karena jalan amblas longsor, sehingga sebanyak 41 KK atau 187 jiwa sempat terisolir.

Meski demikian, berkat sengkuyung warga setempat, TNI, Polri dan elemen lainnya telah membuatkan jembatan darurat agar akses tetap terhubung meskipun terbatas. Atas kejadian tersebut, Bupati Tiwi akan ikut mensupport pembangunan kembali jalan yang terputus tersebut.

“Saya sudah berkordinasi dengan Pak Kades, meskipun ini adalah jalan desa dan masih menjadi tanggungjawab penanganan oleh Pemerintah Desa, namun kami akan tetap membantu melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) agar sarpras segera terbangun. Karena kalau tidak dibangun segera, maka akses penghubung antar dusun ini akan terhambat, anak-anak sekolah akan terhambat,” katanya.

Atas bencana longsor yang kerap terjadi di Purbalingga akhir-akhir ini, Bupati menghimbau kepada seluruh masyarakat Purbalingga untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Khususnya yang tinggal di daerah yang terpetakan rawan longsor. Peran Forkopimcam, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Pemerintah Desa sangat penting untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat akan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana.

“Sekiranya memang curah hujan tinggi dalam durasi yang cukup lama, alangkah baiknya masyarakat berlindung/mengevakuasi diri agar tidak terdampak hal-hal yang mengakibatkan korban jiwa. Perlu kita gencaran gerakan penanaman pohon, untuk mencegah terjadinya tanah longsor,” katanya.

Atas kejadian ini Bupati juga menyerahkan aneka bantuan, bingkisan dan uang tunai kepada masyarakat. Bantuan tersebut sebagai bentuk penghargaan atas sengkuyung, dan semangat gotong-royong masyarakat dalam membangun jembatan darurat.

Seperti yang diketahui, Jalan desa berukuran 17 x 3 meter tersebut mengalami longsor, pada Minggu (5/1) sore. Kepala Desa Ponjen, Ramidi, menjelaskan putusnya jalan yang menghubungkan Dukuh Kepyar dan Dukuh Serang karena adanya saluran irigasi yang sudah lama namun terjadi kebocoran terus menerus.

“Sehingga dibuatlah aliran baru agar air tidak meluap, namun beberapa waktu lalu pun jalan tersebut sudah mengalami longsor untuk pertama kali. Longsoran pertama sudah kita tangani menggunakan bronjong bantuan dari BPBD Purbalingga,” ujarnya.

Disusul kemudian longsoran kedua akibat intensitas hujan yang tinggi dan saluran irigasi tersebut mampet sehingga tidak mampu menahan debit air yang tinggi. Saluran irigasi tersebut jebol kurang lebih pada pukul 15.30 pada Minggu (5/1).(Gn/Humas)