PURBALINGGA – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM memastikan kesiapan beberapa rumah sakit (RS) di Purbalingga menghadapi pasien dalam pengawasan (PDP) diduga terpapar virus Corona (COVID-19). Rumah Sakit yang menjadi tujuan pemantauan kali ini yakni RSUD dr Goeteng Taroenadibrata dan RSU Panti Nugroho, selain itu juga kesiapan RS swasta yakni RS Harapan Ibu dan RS Nirmala.

Perhatian utama dalam kesiapan rumah sakit yakni ketersediaan ruang Isolasi dan Alat Pelindung Diri (APD). “Untuk RS Goeteng Taroenadibrata saat ini sudah memiliki 10 ruang Isolasi yang disiapkan ketika ada pasien-pasien yang menderita gejala-gejala terpapar Covid-19 . Dari 10 ruang, 7 sudah terisi pasien, masih ada sisa 3 kamar,” katanya.

Dari keterbatasan tersebut, Bupati Tiwi juga meminta kepada Direktur RS Goeteng untuk segera menambah ruang isolasi, untuk mengantisipasi pasien serupa. Dari pengecekan ini, RS Goeteng Taroenadibrata masih memungkinkan untuk ditambah lagi 13 ruang isolasi.

“Tambahan ruang ini nanti harapannya segera dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 hari bisa selesai dan harapannya bisa menampung jika ada penambahan pasien-pasien dengan gejala terpapar Covid-19,” katanya.

Selain RS Goeteng Taroenadibrata, bupati mengecek kesiapan di RSU Panti Nugroho. Saat ini RS tersebut sudah menyediakan 5 ruang isolasi yang belum terpakai. Bupati Tiwi juga meminta agar ada penambahan ruang isolasi untuk mengantisipasi jumlah PDP yang bertambah. Dari hasil pengecekan tersebut, RSU Panti Nugroho masih memungkinkan ditambah menjadi 12 ruang isolasi.

“Kami juga berkordinasi dengan RS swasta sehingga ketika ada pasien yang mengalami gejala-gejala terpapar Covid-19 dan overcapacity mereka bisa diterima di RS yang lain. Jangan sampai ada pasien dengan keluhan tersebut akan tetapi mereka tidak tertangani dengan baik,” katanya

Dua RS swasta juga turut dicek, diantaranya RS Harapan Ibu dan RS Nirmala. RS Harapan Ibu telah menyediakan 2 ruang isolasi dan RS Nirmala telah mempersiapkan 1 ruang perawatan intensif.

“Hal ini suatu tindakan serius dan preventif dari Pemerintah Daerah dalam rangka menanggulangi penyebaran Covid-19. Termasuk mempersiapkan alat pelindung diri (APD) memang saat ini tidak hanya Purbalingga, tapi daerah lain ketersediaanya cukup minim. Sehingga kedepan akan menyiapkan langkah alternatif ketika APD ini terbatas,” katanya.

Seperti yang diketahui, per 18 Maret 2020 sudah ada 10 warga Purbalingga dalam status Pasien Dengan Pengawasan (PDP) atau diduga terpapar virus Corona. Sebanyak 7 pasien dirawat di RS dr Goeteng Taroenadibrata, 1 pasien di RS Harapan Ibu, 1 pasien di RSUD Banjarnegara, dan 1 pasien RS Margono Soekarjo,(Gn/Humas)