PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM kembali melaksanakan monitoring sejumlah proyek/pekerjaan fisik di sejumlah titik, Minggu (3/11). Mendapati realisasi pekerjaan yang masih belum sesuai dengan target, bupati menghimbau agar rekanan/penyedia untuk memaksimalkan waktu sebaik mungkin.

“Para rekanan bagaimana caranya agar capaian pekerjaan bisa sesuai dengan target yang telah ditentukan. Bisa dengan lembur, menambah SDM (tenaga kerja) atau peralatan. Jangan sampai ada yang memasuki ke masa perpanjangan (terkena denda),” katanya.

Sejumlah proyek/pekerjaan fisik yang dimonitoring kali ini diantaranya, peningkatan jalan Tidu- Bandara, pemeliharaan berkala jalan Wirasaba – Kemojing dan peningkatan struktur jalan Pepedan – Tegalpingen. Jika pekerjaan dapat selesai tepat waktu, maka akan lebih cepat dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Kami harap kegiatan fisik tidak hanya dijalankan, tidak hanya penyerapan anggaran, tapi kegiatan harus tepat mutu, tepat manfaat, tepat spesifikasi dan tepat waktu. Saya titip kepada para rekanan karena biasanya yang kita temukan tahun lalu proyek baru terselesaikan mepet akhir batas waktu kontrak, kami harap mindset ini dirubah,” katanya.

Dari monitoring untuk peningkatan struktur jalan Tidu – Bandara, bupati menilai hasil pekerjaan cenderung rapi, baik sisi drainase maupun badan jalan/rigid beton. Proyek ini dikerjakan oleh CV Permata Karya dengan nilai kontrak senilai Rp 6,2 miliar dengan target akhir pelaksanaan tanggal 4 Desember 2019.

Sedangkan hasil monitoring pemeliharaan berkala jalan Wirasaba – Kemojing masih terdapat keterlambatan dengan minus deviasi -6,3%, atau dari target 45,3% baru terealisasi 39%. Bupati meminta agar sisi-sisi jalan yang bertepi curam untuk diberi pengaman agar tidak membahayakan pengguna jalan. Proses pekerjaan yang dikerjakan oleh CV Abimanyu senilai Rp 824 juta ini masih menunggu plat beton dan pek lapis Hot Rolled Sheet (HRS).

Terakhir, bupati memonitoring peningkatan struktur jalan Pepedan – Tegalpingen. Hasil konstruksi cenderung sudah baik, bahkan meskipun hari libur masih terdapat aktifitas pembangunan. Hanya saja hingga 3 November 2019 ini masih terdapat sedikit keterlambatan dengan deviasi -9%, atau dari target 86,235% baru terealisasi 77,235%. Proyek ini dikerjakan oleh CV Tityan Abadi dengan nilai kontrak Rp 4,645 miliar.

“Pekerjaan untuk peningkatan jalan Pepedan – Tegalpingen ini masih terdapat keterlambatan pada pekerjaan drainase dan cor beton,” kata Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda, Wahyu Prasetiyono SIP.(Gn/Humas)