PURBALINGGA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Purbalingga diminta lebih responsif dalam menangani keluhan pelanggan. PDAM yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat diminta mendayagunakan teknologi informasi (IT) dengan menyiapkan aplikasi pengaduan yang lebih mudah diakses masyarakat.

Menurut Plt Bupati, sebagai perusahaan yang menangani pelayanan publik harus memiliki inovasi semacam hotline, sms center atau aplikasi pengaduan lainnya yang diharapkan mampu memfasilitasi keluhan pelanggan. “Kenapa saya mengatakan ini, karena banyak warga masyarakat ketika air ledengnya mati laporannya kepada saya. Karena mereka bingung mau laporan kemana. Coba kalau ada aplikasi pengaduan, masyarakat lebih mudah mengakses melalui smarphone yang dimiliki,” kata Plt Bupati Tiwi, Senin (26/11).

Saat melakukan peninjauan terhadap fasilitas pelayanan di PDAM, Plt Bupati kembali menegaskan keseriusannya agar PDAM memiliki inovasi pelayanan masyarakat. Plt Bupati Tiwi bahkan memeriksa langsung sistem pelayanan pengaduan masyarakat yang diterapkan PDAM. Meski sudah memiliki layanan pengaduan, menurut Plt Bupati sistem yang diterapkan masih manual meski sudah menggunakan komputerisasi.

“Jadi ada yang melalui facebook, ada yang manual dimana orang datang ke PDAM melaporkan pengaduan lalu diinput ke komputer lalu diselesaikan. Juga ada yang melalui sms. Tetapi memang sosialisasinya yang masih kurang, sehingga banyak masyarakat yang sampai hari ini belum tahu,” jelasnya.

Selain layanan pengaduan, adanya gedung yang baru, juga harus diimbangi dengan peningkatan kinerja dan pelayanan, termasuk mampu menambah target pelanggan berikut jangkauan layananya. Karena hingga kini baru 13 kecamatan yang sudah dapat dilayani PDAM, sehingga PDAM masih memiliki “PR” lima kecamatan lagi yang belum terlayani air bersih PDAM.

“Tahun 2019 nanti, lima wilayah yang belum terlayani PDAM, harus sudah dapat dilayani. Termasuk mencari sumber air bersih baru untuk memenuhi akses sanitasi dan air bersih bagi daerah-daerah rawan kekeringan di kabupaten Purbalingga,” katanya.

Direktur PDAM Purbalingga Riyanto, SE, MSi mengaku akan menindaklanjuti apa yang diinstruksikan Plt Bupati baik terkait aplikasi layanan pengaduan maupun peningkatan layanan air bersih PDAM.

Terkait pembangunan gedung baru, Riyanto berkata, pembangunan dibiayai dari anggaran murni PDAM tahun anggaran 2017 senilai Rp. 2,6 miliar. Pembangunan dimulai pada akhir 2017 dan dapat diselesaikan pada Juni 2018. “Lokasi pembangunan seluruhnya diatas tanah milik PDAM,” jelasnya.

Sebelumnya, Plt Bupati Tiwi melakukan peresmian proyek-proyek pembangunan tahun anggaran 2017 baik yang didanai APBD Purbalingga maupun APBDes di wilayah Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kecamatan Purbalingga, Bukateja dan Kemangkon senilai Rp 142 miliar untuk APBD dan Rp 22 miliar dari APBDes. Peresmian dipusatkan di SMPN 3 Purbalingga dan kantor Kecamatan Purbalingga baru.   (Hr/humas)