PURBALINGGA – Untuk mencegah bayi lahir pendek (stunting), Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten melakukan Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Kampanye Gemarikan). Kampanye dilakukan dengan membagikan paket Gemarikan bagi ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui (busui) di 9 desa.

Paket bantuan Gemarikan berisi ikan segar dan olahan makanan berbahan dasar ikan, secara simbolis diserahkan Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi di balai Desa Klapasawit Kecamatan Kalimanah, Selasa (20/10). Untuk Desa Klapasawit Kalimanah menerima paling banyak yakni sejumlah 60 paket Gemarikan bagi bumil dan busui.

Sebelumnya, sebanyak 8 desa lainnya di luar Desa Klapasawit, bantuan gemarikan bagi bumil dan busui sudah didistribusikan. Masing-masing desa menerima paket sebanyak 55 buah.

Kepala DKPP Purbalingga Ir Sediyono mengatakan, kegiatan pembagian paket Gemarikan merupakan kegiatan yang sudah terprogram di DKPP yang dikerjasamakan dengan TP PKK Kabupaten. Kegiatan rutin ini dalam rangka meningkatkan gemar makan ikan warga masyarakat Purbalingga. Disamping memasyarakatkan menu makanan ikan sebagai makanan sajian keluarga, juga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Purbalingga. Kegiatan Kampanye Gemarikan tahun 2020 dilakukan di 9 desa yang ada di 5 wilayah kecamatan.

“Sekaligus di era pandemi ini sedikit banyak supaya warga masyarakat dengan makan ikan akan lebih kebal terhadap serangan penyakit dan mengarah pada pola hidup yang sehat. Dari rencana program kegiatan dimiliki, tahun 2020 kegiatan pendistribusian paket gemarikan hanya bisa mencukupi 500 paket untuk 9 desa di 5 kecamatan.” jelasnya.

Pemilihan desa dilakukan melalui atau didasarkan penilaian banyaknya anak stunting, sekaligus untuk mencegah adanya kasus stunting baru.

Dituturkan Sediyono, sebelum kegiatan Gemarikan yang didanai APBD kabupaten, DKPP juga menjalin kerjasama dengan Kementrian Kelautan Perikanan Republik Indonesia, dimana pada 18 September lalu sudah membagikan 500 paket Gemarikan di 14 desa yang ada di 7 kecamatan. Kerjasama tidak saja dengan kementrian kelautan, namun juga dilakukan kerjasama dengan Dinas Perikanan Provinsi Jawa Tengah.

“Pada tanggal 4 November mendatang, kembali akan melakukan kegiatan pemberian bantuan paket Gemarikan, kali ini kerjasama dengan Dinas Kelautan Perikanan  Provinsi. Kerjasama ini juga akan mengadakan kegiatan pemberian bantuan paket gemarikan sebanyak 100 paket di desa Candinata Kutasari.” ungkap Sediyono.

Pjs Bupati Purbalingga Sarwa Pramana SH MSi usai penyerahan simbolis mengatakan, terkait dengan gemar makan ikan, tidak terlepas dari angka kematian ibu dan anak. Tahun 2019 angka kematian ibu dan anak paling tinggi di Kabupaten Brebes, namun saat ini bergeser ke Kabupaten Grobogan.

Tingkat kemiskinan akan terkait erat dengan angka kematian ibu dan anak, juga kelahiran stunting di suatu daerah. Pemerintah sangat peduli akan kesehatan, utamanya ibu hamil yang akan melahirkan generasi-generasi penerus. Anak yang akan dilahirkan harus sehat dan cerdas, sehingga kondisi ibu hamil sampai menyusui harus terpantau kesehatannya. Oleh karenanya menjadi PR bersama untuk menekan angka stunting.

“Menjadi PR kita bersama bagaimana membangun generasi yang cerdas dan bebas stunting, Jateng mempunyai program Jateng Gayeng. Program ini sangat bagus karena nampak bagaimana “memanage” seorang ibu mulai dari hamil sampai melahirkan, dipantau secara rutin oleh tenaga kesehatan.” tutur Sarwa.

Kepada tenaga medis, utamanya yang ada di tingkat Puskesmas, Pjs Bupati minta agar tetap memberikan pelayanan terbaik, meskipun dari masyarakat yang tidak mampu. (umg.humasprotokol).