PURBALINGGA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Goeteng Taroenadibrata Purbalingga kini menyediakan ruangan khusus penanganan penderita penyakit Thalassemia. Para penderita penyakit ini membutuhkan penanganan khusus mengingat sebagian besar dari mereka adalah anak-anak.

Direktur RSUD Goeteng Taroenadibrata, dr Nonot Mulyono MKes mengatakan ruang pelayanan ini sudah ada setahun yg lalu. Namun karena keterbatasan SDM sehingga belum sempat dimanfaatkan.

“Sekarang sudah kami sediakan 2 orang perawat. Sesegera mungkin bisa digunakan,” katanya.  

Sebeluma adanya ruang khusus ini, penanganan penderita Thalasemia yakni transfusi darah rutin ini dilaksanakan di ruang rawat inap maupun di IGD. Sementara itu Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan bahwa penyakit Thalassemia pada dasarnya dapat dicegar penyebarannya.

 “Oleh karenannya saya minta kepada Dinas Kesehatan dan RSUD Goeteng untuk sosialisasi dan agar masyarakat mau mendeteksi dini dengan menskrining pra nikah seperti halnya HIV. Hal ini sebagaisalah satu upaya preventif upaya eliminir penyakit,” katanya.

Sementara itu dokter spesialis anak dr Ardian Budi Kusuma SpA MKes yang juga aktif di POPTI Purbalingga mengatakan Thalasemia biasanya diketahui sejak masih anak anak. Menurutnya upaya skrining pra nikah sangat penting dilakukan untuk memutus rantai penurunan pembawa sifat Thalassemia.

Kemungkinan penurunan gen thalassemia ini dapat dilihat berdasarkan probabilitas. skema penurunan thalassemia pada anak jika salah satu dari orang tua membawa sifat thalassemia maka kemungkinan anak 50 persen normal dan 50 persen pembawa sifat. Sementara jika kedua orang tua membawa sifat thalassemia kemungkinan anak 25 persen normal, 50 persen pembawa sifat dan 25 persen thalassemia mayor.

“Sejauh ini penderita penyakit Thalassemia di Purbaligga cukup tinggi yakni sekitar 70 orang. Kami dari POPTI juga berkepentingan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya skrining ini,” katanya.

Sedangkan dari segi pelayanan dengan disediakannya ruang penanganan Thalassemia di Purbalingga ini menjadi catatan kemajuan. Menurutnya pelayanan terbaik bagi mereka adalah sistem pelayanan One Day GARD (Genetic and Rare Diseases), yakni pelayanan khusus yang cepat tanpa mengantri.

“Sejauh ini di sekitar sini One Day GARD baru ada di Banyumas. Karena pertimbangan jarak umumnya yang di sini enggan ke sana,” katanya.(Gn/Humas)