PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementerian Pertanian RI DR. Ir. Sudi Mardiyanto, MSi menyerahkan bantuan bibit kelapa untuk petani kabupaten Purbalingga sebanyak 2.700 batang.

Jumlah itu terbagi untuk tiga Kelompok Usaha Bersama (KUB) yakni KUB Desa Bojong, Pengalusan dan KUB Sentral Agro Lestari Desa Bumisari semuanya di wilayah kecamatan Mrebet.

“Bantuan ini menjadi upaya perluasan lahan produk gula kelapa organik, suport peremajaan tanaman yang sudah berumur serta menjaga konservasi lingkungan,” kata Kepala Dinas Pertanian Mukodam, SPt usai penyerahan yang dilanjutkan dengan penanaman bibit kelapa secara simbolis.

Bupati Tiwi mengaku sangat bersyukur mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari Kementerian Pertanian dimana banyak program kementerian yang diluncurkan untuk kabupaten Purbalingga melalui Badan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Dikatakan Bupati, Kabupaten Purbalingga memiliki potensi pertanian khususnya produk gula kelapa Kristal organik yang telah mampu menembus pasar internasional. Dengan adanya bantuan bibit pohon kelapa ini, diharapkan mampu meningkatkan produktifitas petani di kabupaten Purbalingga.

“Saya mendorong lebih banyak petani yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) dapat melakukan ekspor secara langsung tanpa melalui perantara. Bila ini bisa dilakukan tentu akan semakin besar hasilnya dan mampu mendukung kesejahteraan petani dan penderes,” katanya saat melakukan tatap muka dengan para petani di Rumah Produksi Gula Kristal Organik KUB Sentral Agro Lestari.

KUB Sentral Agro Lestari merupakan salah satu dari 5 KUB yang menjadi pionir produksi gula kelapa kristal organik dengan pangsa pasar ekspor. Setidaknya, ada 300 – 500 ton produk gula Kristal organik mampu diekspor tiap bulannya.

Sementara Kepala PSEKP Sudi Mardiyanto menuturkan bantuan bibit kelapa merupakan upaya memboomingkan kembali pertanian kelapa dimana produksinya dari daun, batang hingga buahnya memiliki nilai ekonomis. Apalagi produk pengembangannya seperti gula Kristal organic sangat diminati pangsa pasar ekspor. “Ini merupakan program pendampingan kami (PSEKP-red) agar produksi pertanian kelapa di Purbalingga meningkat. Apalagi Purbalingga memiliki basis produksi gula Kristal yang sangat bagus,” katanya.

Dikatakan Sudi Mardiyanto bibit yang diberikan merupakan bibit lokal yang sudah terstandarisasi dan bersertifikat. Artinya bibit kelapa tersebut telah terstandarisasi keseragaman, daya tumbuh dan standarisasi terhadap keunggulan-keunggulannya. Bila ditanam sesuai dengan juknisnya, kata Sudi Mardiyanto pada umur 3,8 tahun sudah berbunga. “Bibit kelapa ini sangat cocok untuk mendukung produksi gula kelapa bubuk atau Kristal,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Sudi Mardiyanto juga mengajak agar usaha-usaha yang melibatkan banyak petani dikoorporasikan sehingga menfaatnya bisa diterima juga oleh petani. “Koorporasi yang dimaksud adalah menjadikan koperasi sebagai salah satu sarana hilirisasi produk pertanian,” katanya.

Melalui kegiatan korporasi, diharapkan nantinya produk-produk pertanian tidak dijual langsung sebagai bahan mentah tetapi melalui proses pengolahan seperti yang dilakukan oleh KUB Sentra Agro Lestari ini. Dengan demikian nilai tambah menjadi tinggi dan kesejahteraan petani juga lebih tinggi.

Usai ramah tamah, juga dilakukan penyerahan bantuan Laptop kepada Balai Penyuluh Pertanian (BPP)  Kemangkon, bantuan bibit Manggis untuk KUB Sentral Agro Lestari dan bantuan pongkor dari KUB Central Agro Lestari kepada anggota. (Hr/humasPurbalingga)