PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)Desa Wisata Karangbanjar 10 Besar Terbaik Nasional

PURBALINGGA, HUMAS – Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga, meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atas prestasi sebagai desa wisata yang memanfaatkan bantuan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bidang pariwisata antara tahun 2010 – 2011.  Penghargaan akan diberikan, pada Selasa (25/9) mendatang di Gedung Sapta Pesona-Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta.

Kabid Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora), Dra Titi Setiawati, M.Si mengatakan, Desa Karangbanjar merupakan satu dari 10 desa penerima penghargaan yang lolos seleksi oleh Tim juri dari Kemenparekraf bekerjasama dengan perguruan tinggi.

”Undangan pemberian penghargaan tersebut telah kami terima dengan surat tertanggal 13 September 2012 yang ditandatangani oleh Dirjen  Pengembangan Destinasi Pariwisata, Firmansyah Rahim,” kata Titi yang juga Tim Teknis PNPM Mandiri bidang pariwisata Desa Karangbanjar.

Titi menambahkan, selain Desa Karangbanjar, sembilan desa lainnya di ndonesia yang menerima penghargaan tersebut yakni Desa Bejiharjo (Wonosari Yogyakarta), Banjarsari (Kulonprogo), Kauman (Kota Pekalongan), Dieng Kulon (Banjarnegara), Kelurahan Bungus Selatan (Kota Padang), Pandai Sikek (Tanah Datar), Lampulo (Kota Banda Aceh), Karangengah (Bantul) dan Desa Kembangarum (Sleman).

Secara terpisah Kasubag Analisis dan Kemitraan Media Bagian Humas Setda Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, Tim penilai dari Kemenparekraf telah melakukan penilaian di Desa Karangbanjar pada akhir Agustus 2012 lalu. Penilaian itu sebagai hasil seleksi awal, Desa Karangbanjar merupakan salah satu dari 15 yang masuk dalam nominasi penilaian. Jumlah desa semula yang diseleksi sebanyak 72 desa wisata se-Indonesia. Kemudian terseleksi menjadi 33 desa, dan akhirnya disaring lagi menjadi 15 desa. “Dari 15 desa tersebut, akhirnya Karangbanjar mampu meraih penghargaan dengan menempati posisi kelima nasional,” kata Prayitno.

Diungkapkan Prayitno, Karangbanjar sebagai desa wisata menyajikan kekhasan pada industri rambut dan kuliner buntil. Di Karangbanjar tercatat ada 28 perajin rambut, 188 industri makanan dan sekitar 80 homestay dengan kapasitas 300 pengunjung. Fasilitas pendukung adanya balai pertemuan, kolam pancing, cafe shop, bumi perkemahan, peternakan dan area parkir di lapangan. Sementara dana PNPM pariwisata yang diterima Karangbanjar masing-masing Rp 52 juta pada tahun 2009 dan Rp 56 juta pada tahun 2010. “Dana tersebut antara lain untuk pembelian springbed bagi pemilik homestay dan pembenahan sapras seperti sarana MCK di sekitar homestay dan balai pertemuan wisata,” katanya. (Humas/y)