PURBALINGGA – Peran masyarakat dalam menjaga kondusifitas daerah di kabupaten Purbalingga sangat dibutuhkan. Utamanya dalam upaya deteksi dini terhadap ancaman keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Hal itu disampaikan oleh Bupati Purbalingga Dyah hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM saat membuka Rapat Koordinasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tingkat kabupaten Purbalingga di Pendapa Dipokusumo, Senin (7/11).

“Saya titip agar kegiatan Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan-red) di masyarakat bisa terus kita uri-uri bersama. Karena kegiatan ini selain untuk saling silaturahmi juga bermanfaat untuk menjaga kamtibmas dilingkungannya. Sehingga jika saat ini masih ada desa yang siskamling-nya tidak berjalan, Saya minta dapat dihidupkan kembali,” kata Bupati Tiwi dihadapan para tokoh masyarakat dan tokoh agama peserta Rakor FKDM.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Tiwi juga menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya yang dilakukan seluruh elemen masyarakat, sehingga sampai saat ini Kabupaten Purbalingga masih tetap aman, damai, tertib dan kondusif. Tentu saja, lanjut Bupati, kondisi semacam ini kita harapkan terus dapat kita rasakan selamanya. “Terima kasih kepada Forkopimda yang selalu kompak mengawal Purbalingga agar tetap aman dan kondusif. Termasuk seluruh elemen masyarakat yang tidak kalah besar kontribusinya terhadap kondisi aman dan tertib dilingkungannya masing-masing,” katanya.

Senada dengan Bupati, Kapolres Purbalingga melalui Kaur Bin Ops Intelkam Iptu Sugiyanto menuturkan kegiatan Siskamling yang dilakukan masyarakat menjadi salah satu upaya memutus kesempatan seseorang yang ingin melakukan tindakan yang bisa mengganggu keamanan di tengah-tengah masyarakat.

Menurut Iptu Sugiyanto, pencegahan sejak dini terhadap kemungkinan gangguan kamtibmas dilakukan sebelum orang mempunyai niat. Salah satu peran yang diemban kepolisian adalah melakukan deteksi dini, preemtif dan preventif sebagai langkah utama dalam mengatasi setiap potensi konflik agar tidak menjadi konflik terbuka.

“Deteksi dini diemban oleh fungsi intelejen. Sedangkan peran masyarakat dapat diwujudkan dengan melaporkan segala bentuk kemungkinan timbulnya konflik atau gangguan keamanan di lingkungannya kepada petugas. Seperti kepada Ketua RT, tokoh masyarakat atau kepada kepala desa setempat,” jelasnya.

Rakor FKDM yang dipandu budayawan Agus Sukoco, juga disampaikan pemaparan oleh Dandim 0702 Purbalingga yang diwakili Pasi Intel Kodim 0702 Purbalingga Kapten ARM Khasan dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Umar Fauzi.

Dikatakan Umar Fauzi, kewaspadaan dini juga terkait dengan ancaman bencana yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di kabupaten Purbalingga. Seperti bencana banjir, tanah longsor, putting beliung, kebakaran dan erupsi Gunung Slamet.

“Saat ini dimana musim kemarau panjang masih terjadi kami sangat berharap kewaspadaan masyarakat agar tidak meninggalkan aktifitas memasak menggunakan tungku atau kompor. Karena kebakaran yang sering terjadi akibat lupa tidak mematikan tungku atau kompor,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, instalasi listrik yang tidak standar juga sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran akibat konsleting listrik. Sedangkan menjelang musim hujan, pihaknya juga berpesan agar mewaspadai potensi bencana tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. (Hr/humas Purbalingga)