PURBALINGGA INFO, Selama bulan Februari, Kabupaten Purbalingga mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134, 28 persen. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga, Ir. Suprih Handayani, saat ditemuai di ruang kerjnya, Sabtu (10/3) mengatakan ada enam kelompok yang memberi andil terhadap terjadinya inflasi Purbalingga.

Enam kelompok tersebut antaralain kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,29 persen.  Kedua kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta  kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Ketiga kelompok kesehatan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0, 02 persen, dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen.

“ Inflasi di Purbalingga masih relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi Jawa Tengah yakni 0,36 persen. Sedangkan jika dibandingkan inflasi nasional sebesar 0,17 persen, inflasi di Purbalingga lebih tinggi, ” katanya.

Dia menambahkan, meskipun kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen. Namun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah mengalami 3 kali kenaikan sejak Januari lalu tidak mempengaruhi inflasi di Purbalingga. Inflasi didominasi oleh komoditas bahan pangan.

“ Komoditas pangan seperti bawang putih, bumbu-bumbuan, ikan yang diawetkan, cabai sangat berpengharuh terhadap inflasi. Kemudian jasa perawatan kesehatan, dimana di Purbalingga masyarakatnya sudah menjadi gaya hidup untuk menjaga kesehatan dalam bentuk perawatan tubuh,” katanya.

Dengan adanya perubahan gaya hidup menurut Suprih, berakibat pada peningkatan pengeluaran perkapita di Purbalingga, yakni lebih tinggi dibanding Kabupaten tetangga seperti Banjarnegara, Cilacap dan Purwokerto. Tingginya pengeluaran perkapita berpengaruh pada tingginya tingkat kemiskinan di Purbalingga.

“Jika berkaca inflasi pada tahun sebelum-sebelumnya, inflasi akan terus mengalami penurunan hingga menjelang bulan puasa.” katanya. Sementara itu, berdasarkan data Laporan Perkembangan Harga Rata-rata Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) Kabupaten Purbalingga, sudah 2 minggu terakhir berada diangka 38 ribu rupiah per kilo gram. (PI-2)