PURBALINGGA  – Dalam era global seperti diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) awal Januari nanti, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan tak mudah menyerah. Mereka juga harus memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan agar mampu bersaing.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo saat sesi Gubernur Mengajar di SMK Negeri 3 Purbalingga, Selasa kemarin (1/12), dalam rangkaian kunjungan kerja di Purbalingga.

“Jiwa kewirausahaan harus dimiliki pelajar. Apalagi kalian pelajar SMK yang sudah dibekali keahlian khusus. Dengan adanya jiwa kewirausahaan, kalaian menjadi generasi yang tak mudah menyerah,” katanya dihadapan ratusan pelajar SMK Negeri 3 Purbalingga yang tampak antusias menerima tambahan ilmu dari sang Gubernur.

Gubernur Ganjar terlihat sangat komunikatif dalam menyampaikan materi, bahkan cenderung diwarnai gelak tawa dari semua yang hadir termasuk Penjabat Bupati Budi Wibowo dan istri. Pada kesempatan tersebut, Ganjar sempat bertanya soal pengertian entrepreneur kepada salah seorang siswa yang bercita-cita menjadi anggota TNI. Kepada siswa lainnya, Ganjar juga bertanya soal kehebohan Mendoan yang didaftarkan paten-nya oleh salah seorang pengusaha di Sokaraja.

“Saya menganggap hal ini penting. Karena ketika kalian membuat suatu produk, itu harus dipatenkan. Supaya tidak ada orang lain yang mengakui penemuan produk itu. Termasuk potensi-potensi yang ada dimasyarakat seperti Mendoan, Batik, dan lainnya,” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo mengingatkan para siswa SMK Negeri 3 agar  selalu serius dalam menuntut ilmu. Siswa SMK harus siap dari sisi pengetahuannya, ketrampilan, berperilaku yang baik sehingga mampu menjadi contoh yang baik. “Siswa SMK harus siap menghadapi MEA (masyarakat ekonomi Asean-red) yang akan dimulai awal Januari mendatang

Tak “Galau”

Kepala SMK Negeri 3 Purbalingga Juwani menuturkan, meski baru dua tahun beroperasi, sekolah yang didirikan khusus oleh pemkab Purbalingga untuk memberikan layanan pendidikan bagi lulusan SMP/MTs dari keluarga tidak mampu, kini sudah memiliki daya saing. Dari jumlah siswa boarding school 204 siswa dan regular 104 siswa, sudah banyak yang mampu berprestasi baik ditingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.

“Salah satunya, Egi Susanto yang menjadi juara 1 LKS tingkat Jateng mata lomba welding skill atau teknik pengelasan. Dia diterima kerja di sejumlah perusahaan. Juga diterima menjadi mahasiswa Teknik Pengelasan di UNY Yogyakarta. Ini bukti kita punya daya saing,” katanya.

Untuk mengembangkan kepastian kerja, sekolah yang dipimpinnya juga telah bekerjasama dengan sejumlah perusahaan rekanan dan membangun jejaring dengan dunia usaha. Bahkan bersama CV Laksana Ungaran, pihaknya akan mendirikan kelas khusus Industri Karoseri.

Saat ini, lanjut Juwani, SMK Negeri 3 memiliki program unggulan berupa pendirian kelas industry karoseri, pendirian unit produksi meliputi teknologi tepat guna, unit handle wig, dies knalpot, trails dan peralatan pertanian.

“Pada kegiatan unit produksi, kami menerima pesanan pembuatan trails, pintu gerbang dan lainnya dari instansi dan masyarakat. Kami juga sedang negosiasi pesanan muffler knalpot genset sebanyak 100 buah dari pengusaha di Jakarta,” tambahnya.

Rangkaian kunjungan kerja Gubernur Jawa Tengah di Purbalingga dilanjutkan dengan meresmikan tiga proyek jambatan di Purbalingga. Yakni jembatan Gatot Subroto di desa Karangtengah Kecamatan Kertanegara, Jembatan Bantarbarang – Sumingkir  dan Jembatan Kali Gintung dusun Limus, keduanya di wilayah Kecamatan Rembang. (Hardiyanto)