Bagi yang suka olahan daging kambing, jangan lewatkan acara kuliner di Purbalingga tanpa mencicipi Gule Melung Bu Hadi. Kelezatannya sangat mahsyur, sehingga jarak yang jauh dari pusat kota Purbalingga tak akan menghalangi siapapun untuk menikmatinya kembali.

 

Gule Melung bukanlah gule biasa. Dari mulai pemilihan daging kambingnya, cara pemasakannya, bumbunya, hingga penyajiannya sangat khas. Mariyati atau biasa disebut Bu Hadi, pemilik warung Gule Melung mengatakan dia sengaja memilih kambing yang sudah cukup tua untuk dimasak menjadi gule.

“Beda kalau buat bikin sate, itu pakai kambing muda. Kalau saya, untuk membuat gule, justru milih kambing yang tua, supaya kalau dimasak tidak banyak susut beratnya,”jelas Bu Hadi yang tidak memasukkan sate dalam daftar menu di warung yang mulai beroperasi sejak tahun 2007 itu.

Daging kambing akan dimasak di atas tungku (pawon) dengan bahan bakar kayu bakar. Sehingga rasanya lebih khas. Empuk dagingnya juga benar-benar berbeda. Ketika akan dihidangkan, gule disajikan terpisah dari kuah santan kaya rempah. Selain gule, di meja juga akan disajikan sepiring iga dan sepiring dengkil atau kaki kambing, yang semuanya dimasak kering.

“Makannya dengan ketupat yang sudah diiris, sehingga bumbu kuahnya terasa enaknya,” imbuh Bu Hadi yang juga menyediakan nasi bagi yang tidak begitu suka ketupat.

Untuk menyesuaikan selera masing-masing pengunjung, disediakan irisan cabe dan kecap. Bagi yang ingin dibawa pulang juga bisa. Cara menghitung jumlah uang yang harus dibayar pembeli, tiap daging yang akan dimakan langsung di tempat maupun dibawa pulang, akan ditimbang terlebih dahulu.

Warung sederhana di pinggir jalan raya Kejobong – Banjarengara ini buka dari pukul 09.00 hingga pukul 18.00 WIB. Dan sepanjang jam buka, selalu ada banyak mobil berparkir di depan dan seberangnya. Tak hanya dari sekitar Kabupaten Purbalingga, tapi juga berasal dari luar kabupaten.

“Kalau khusus masyarakat terdekat disini, biasanya setiap lebaran kami persilahkan menikmati gule melung gratis,” ujar Bu Hadi yang dikenal ramah dan pemurah oleh karib kerabat dan para tetangganya itu.

Limystina Novatra, seorang presenter tv nasional yang pernah menikmati sajian Gule Melung, mengaku sangat terkesan dengan rasa gule yang manis dan sangat enak itu. Perempuan berbadan ceking itu mengaku sangat menikmati saat menyeruput sumsum iga kambing dan mengunyah lembut daging gule.

“Dengkilnya itu lho. Nggak susah digigit atau dikunyah. Lembut dan mantap sekali rasanya,” pujinya saat berkesempatan membuat laporan kuliner untuk media tv dimana dia bekerja.

Yuspita Palupi, warga Babakan Purbalingga mengaku beberapa kali makan bersama keluarga di warung Gule Melung Bu Hadi. Dia bahkan merekomendasikan warung itu untuk dihampiri teman-temannya yang tersebar di berbagai kota.

“Dagingnya empuk dan nggak bau prengus seperti daging kambing pada umumnya. Meski jauh dari pusat kota Purbalingga, yang jelas tidak mungkin mengecewakan,” ujarnya semangat.

Nah, tunggu apa lagi? Buktikan kelezatan Gule Melung dengan mencicipinya sendiri langsung di warung milik Bu Hadi. Jangan lupa, bawakan juga bungkusan gule untuk orang-orang tercinta di rumah. (*)