PURBALINGGA – Sekitar 4 ribu lebih ibu-ibu Muslimat NU Kabupaten Purbalingga mengikuti berbagai kegiatan dalam Peringatan Isro Mi’roj dan Harlah Muslimat NU ke-73 di Pendopo Dipokusumo, Rabu (3/4). Pada kesempatan itu, mereka juga mendeklarasikan bersama-sama untuk melawan hoaks (berita bohong), fitnah dan ghibah (menggunjing) menjelang Pemilu 2019 ini.

Ketua PC Muslimat NUPurbalingga Hj Khamdiatun menyampaikan, hoaks fitnah dan ghibah dapat memicu perselisihan dan perpecahan bangsa. Oleh karena itu mereka juga berikrar untuk tidak menyebarkan atau melakukan ketiga hal tersebut.

“Membudayakan menyaring sebelum menyebar informasi yang diterima dan berfikir positif untuk menguatkan ukhuwah dan persatuan bangsa,” katanya.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Muslimat NU Purbalingga selama ini, mulai dari menghadiri harlah tingkat nasional di Stadion GBK, harlah tingkat provinsi di Kudus dan kali ini harlah tingkat kaupaten. Sebelumnya mereka juga memiliki kegiatan silaturahmi kepada mantan pejuang Muslimat NU yang sudah lanjut usia, bhakti sosial pelayanan KB, khataman Al-Quran dan dan menyelenggarakan berbagai lomba bagi anak-anak madrasah.

“Harlah kali ini bersamaan dengan peringatan Isra Mi’raj yang akan diisi pengajian oleh KH Dr Masrukhin Abdul Madjid juga dilakukan khaul masal untuk mendoakan beliau-beliau almarhum orang-orang yang pernah berjasa kepada kita semoga mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah Subhanahuwataala,” katanya.

Sementara itu perwakilan Pengurus Cabang (PC) NU Purbalingga H Salim Efendi SPdI menyampaikan, ibu-ibu Muslimat NU memiliki peran yang sangat strategis, khususnya sebagai pembentuk generasi muda kader-kader NU yang berlandaskan akidah ahlussunah wal jamaah (Aswaja).  “Sebab secara biologis ibu-ibu telah melahirkan dan mendidik mereka,” katanya.

Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan selamat Harlah Muslimat NU Ke-73 ia, menyampaikan terimakasih atas dharma bhakti Muslimat NU yang telah kontribusi terhadap pembangunan di Purbalingga, khususnya di bidang keagamaan, sosial dan pembinaan umat.

“Saya mendoakan semoga apa yang jadi perjuangan kerja keras ibu-ibu Muslimat NU bisa jadi ladang ibadah yang dpat balasan pahala terbaik di sisi Allah Subhanahuwataala,” ungkapnya.

Menjelang 17 April suausana memanas banyak berita bohong ujaran kebencian, kampanye hitam menjamah di mana mana. Oleh karenannya, Ia menghimbau agar keluarga besar Muslimat NU bisa jadi penyejuk, untuk tebarkan visrus positif dan mendukung pesta demokrasi agar berjalan aman damai tertib, kondusif, bermartabat dan berintegritas di Purbalingga.

Sementara itu perwakilan Pengurus Wilayah Muslimat NU Jawa Tengah Hj Rubiati mengingatkan, Isra Miraj merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam.  Dimana Nabi Muhammad dipanggil langsung untuk oleh Allah untuk menerima perintah Shalat.

“Sholat adalah perintah yang wajib kita laksanakan. Tidak ada alasan sakit, pergi jauh, ataupun sibuk. Sholat adalah perintah tertinggi setelah Jihad Fisabililah. Muslimat NUa Purbalingga jangan sampai mengaku Islam kalau masih meninggalkan sholat,” katanya.(Gn/Humas)