PURBALINGGA  – Pembangunan fisik Bandara Wirasaba untuk dijadikan bandara komersial, baru bisa dilakukan 2017 mendatang. Sebab, tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, masih fokus pembebesan lahan, untuk memperpanjang landasan pacu dan jalan menuju bandara.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah memberikan target Bandara Komersial Wirasaba sudah dapat beroperasi sebelum lebaran tahun ini. Hal itu dapat dilakukan ketika rencana Bandara Wirasaba hanya menambah panjang landasan pacu dari 850 meter menjadi 1300 meter saja. Namun berdasarkan hasil pertemuan dengan Kementerian Perhubungan, 25 Februari lalu, rencana tersebut berubah dengan perpanjangan landasan hingga 1.550 meter. Sehingga diperlukan pembebasan lahan.

“Kita tegaskan, pembangunan fisik Bandara baru bisa dilakukan tahun 2017. Sebab, tahun ini, kita fokus untuk pembebesan lahan,” kata Bupati yang didampingi Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Kabag Humas Rusmo Purnomo di Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo, Jumat (17/3).

Tasdi mengungkapkan, jika landasan diperpanjang menjadi 1.550 meter, maka harus ada pembebasan lahan seluas 5,1 hektar. Selain itu, Pemkab juga harus membuat jalan baru menuju bandara dari Desa Tidu, Kecamatan Kemangkon sepanjang 900 meter dengan lebar 9 meter. Untuk membuat jalan tersebut, membutuhkan pembebasan lahan sekira 1,3 hektar. “Jadi, kami harus membebaskan lahan sekira 6,4 hektar,” lanjutnya.

Dia menambahkan, setelah berkonsultasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purbalingga, untuk membebaskan lahan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga, untuk tahun ini difokuskan untuk melakukan pembebesan lahan, agar 2017 pembangunan fisik sudah bisa dilaksanakan.
“Kami (Pemkab, red) fokus pada pembebasan lahan. Sedangkan Pemprov fokus dalam pembuatan Amdal,” tambahnya.

Guna mendukung beroparasinya Bandara Wirasaba menjadi bandara komersial, sejumlah akses jalan menuju Wirasaba juga diperbaiki. Pemkab akan melakukan pelebaran jalan Panican – Kedungbenda dari lima meter menjadi tujuh meter. Kemudian jalan Panican – Ngebrak (Kemangkon-Bukateja) dan Panican – Bojong (Kemangkon-Purbalingga) kondisi jalan sudah lebar sehingga hanya tinggal pemeliharaan rutin saja. (Hardiyanto)