PURBALINGGA  – Bupati Purbalingga Tasdi mengaku Pemerintah Kabupaten Purbalingga sangat berkepentingan dengan hasil Sensus Ekonomi yang akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mulai 1 – 31 Mei mendatang. Sebab, selain untuk kepentingan nasional, Pemkab Purbalingga juga membutuhkan data riil kondisi ekonomi berbagai sektor usaha di Kabupaten Purbalingga yang bisa menjadi acuan kebijakan pembangunan Purbalingga kedepan.

“Saya berharap petugas sensus professional dalam bertugas. Petugas harus benar-benar turun ke lapangan, agar data yang diperoleh valid. Begitu juga objek sensus (pengusaha-red) juga diminta membeberkan data sesuai kenyataan yang ada,” kata Bupati dalam Konferensi Pers yang digelar di Operation Room Graha Adiguna, Jumat (17/3).

Sebelumnya, karyawan BPS Purbalingga dan para petugas Sensus Ekonomi 2016 mengikuti Apel Siaga di halaman Pendapa Dipokusumo. Apel Siaga yang ditandai dengan penyematan PIN oleh Bupati, juga dihadiri Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala BPS, Pj Sekda dan para pimpinan SKPD.

Dibagian lain Bupati Tasdi juga berpesan kepada para pimpinan SKPD yang terkait dengan rumpun ekonomi dan para Camat, agar senantiasa memberikan fasilitasi dan sosialisasi agar kegiatan yang diselenggarakan secara nasional itu dapat sukses.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga Drs Agustinus Hariyanto mengatakan, Sensus Ekonomi 2016 akan berlangsung pada bulan Mei, dengan obyek sensus meliputi seluruh pelaku ekonomi baik usaha mikro kecil, menengah maupun perusahaan besar, kecuali sektor pertanian. Termasuk kegiatan ekonomi yang dilakukan secara online. Kegiatan sensus akan mencakup berbagai aspek mulai dari permodalan, pendapatan, tenaga kerja, pemasaran dan lainnya.

“Sensus ekonomi sangat penting dilakukan untuk mengetahui seluruh data kegiatan ekonomi yang akan berguna sebagai acuan perencanaan pembangunan baik tingkat daerah ataupun nasional. Kita adakan 10 tahun sekali tiap tahun berakhiran enam,” jelasnya.

Menurut Hariyanto, kegiatan pendataan sensus ekonomi tidak akan dipungut biaya sepeserpun atau gratis dan keterangan yang diberikan para pelaku usaha kepada petugas bersifat rahasia. Nanti, akan ada beberapa data yang dikumpulkan, seperti nama perusahaan, alamat, kegiatan usaha, status, tahun, jumlah tenaga kerja, jaringan, identitas, dan omset. Data tersebut akan digunakan untuk pengelompokan mana yang termasuk usaha kecil, menengah dan besar.

“Makanya, kami harap para pelaku usaha mau memberi data secara terbuka demi kesuksesan sensus,” katanya.

Terkait, kemungkinan banyak pengusaha yang tidak jujur dalam memberikan data, Dia mengungkapkan, pihaknya sudah memiliki metode khusus, untuk mengatasi hal tersebut. “Petugas kami juga akan kami latih secara khusus, sebelum turun ke lapangan,” imbuhnya.

Pelaksanaan Sensus Ekonomi di Purbalingga akan dilakukan oleh sedikitnya 900 petugas. Sebelum bertugas, mereka akan mengikuti pelatihan secara bergelombang mulai 5 Mei mendatang. (Hardiyanto)