PURBALINGGA -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga tahun 2019 secara umum akan melanjutkan beberapa infrastruktur multiyears yang sudah terprogramkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM dalam Rapat Paripurna DPRD Purbalingga acara penyampaian Jawaban Bupati Atas Pandangan Umum Fraksi Terhadap Rencana APBD 2019, Rabu (7/11) di Ruang Rapat DPRD Purbalingga.

Kegiatan infrastruktur tersebut diantaranya melanjutkan pembangunan jalan dan jembatan dalam rangka membuka aksesibilitas wilayah, lanjutan pembangunan gedung DPRD, Islamic Centre dan Lingkungan Industri Kecil (LIK) logam, serta dalam rangka penyediaan sarpras irigisi dan air minum pedesaan.

“Disamping itu dalam rangka penyediaan fasilitas sosial ekonomi masyarakat akan dibangun gor indoor, pusat PKL, dan revitalisasi pasar-pasar kabupaten,” kata Plt Bupati Tiwi.

Mengenai kelanjutan pembangunan Islamic Centre, pembangunannya  akan dilanjutkan secara bertahap menyesuaikan kemampuan keuangan daerah. MelaluiRAPBD tahun 2019, Pemda sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9 milyar, dan untuk penyelesaiannya akan diupayakan baik melalui APBD maupun sumber pembiayaan lainnya.

Berkaitan dengan ruas jalan yang sudah dilebarkan namun belum di overlay, juga akan diprioritaskan penanganannya di tahun anggaran 2019. Terkait pembebasan lahan untuk perluasan pasar, Ia menjelaskan saat ini terkendala oleh tingginya harga tanah melampaui harga kewajaran.

“Terkait dengan rencana penangananPKL (Pedagang Kaki Lima) alun-alun dapat kami sampaikan bahwa di tahun 2018 dianggarkan penyusunan DED (Detailed Engineering Design)kawasan PKL dan pembangunan fisiknya direncanakan akan dilaksanakan tahun 2019.  Setelah penataan PKL, akan dilanjutkan  revitalisasi alun-alun,” paparnya.

Seiring dengan peningkatan prestasi olah raga di Purbalingga, diperlukan fasilitas yang memadai.  Terkait hal tersebut,  pada tahun 2019 Pemkab Purbalingga telah menganggarkan pembangunan GOR Indoor sebesar Rp 11,5 m, dan revitalisasi pembangunan stadion sebesar Rp 5,5 m.

Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan keolahragaan dalam rangka menjamin pemerataan akses terhadap olahraga, peningkatan kesehatan dan kebugaran, peningkatan prestasi, dan manajemen keolahragaan baik olahraga pendidikan, olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.

Sebagai tambahan, ia juga menginformasikan terkait pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman, saat ini masih terus berproses. Saat ini sudah memasuki fase persiapan yakni penetapan Daerah Lingkungan Kerja bandara (DLKr) yang merupakan kesepakatan antara pihak Angkasa Pura II dan TNI AU sebagai dasar penyusunan  DED fisik bandara.

“Secara paralel, saat ini PT Angkasa Pura II sedang menyusun dokumen lingkungan Amdal  serta dokumen analisis dampak lalu lintas (Andalalin). Dalamkaitan ini, PT Angkasa Pura IIsudah menyiapkan anggaran pembangunan fisik bandara sebesar Rp 300 milyar.  Mengacu pada time schedule PT Angkasa Pura II,  kita optimis bahwa proses konstruksi bandara akan segera dilaksanakan,” katanya. (Gn/Humas)