PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersilaturahmi dengan jajaran Bank Jateng Cabang Purbalingga, Sabtu (14/7). Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan beberapa pengarahan kepada Bank Jateng selaku BUMD dimana Pemkab Purbalingga turut andil menanamkan modalnya.

Bupati menyadari saat ini memasuki era Revolusi Industri 4.0, persaingan di lembaga perbankan dan keuangan sangat ketat sekali, tidak hanya di konvensional, syariahpun juga begitu. “Sudah tentu ini tantangan agar bagaimana di tengah persaingan ini bisa survive oleh karenannya ke depan perlu langkah langkah dalam rangka kita mampu bersaing. Inovasi mutlak harus ada untuk berlomba- lomba agar bisa menampilkan yang terbaik,” tuturnya dalam acara gathering Karyawan Bank Jateng di Andrawina Halla and Convention Centre kompleks Owabong Cottage.

Mutu pelayanan Bank Jateng juga menurutnya harus senantiasa ditingkatkan termasuk mendayagunakan fee based income. Sehingga tidak hanya mencari keuntungan dari kredit semata atau dana dari pihak ketiga akan tetapi bagaimana Bank Jateng mampu mendayagunakan fee based income dengan mencari pendapatan non operasional.

Belajar dari kasus yang terjadi pada salah satu perbankan konvensional di Purbalingga terkait dengan kredit fiktif. Oleh karenannya Ia sampaikan kepada para pimpinan Bank Jateng dan lembaga perbankan lain agar berhati-hati.

“Saat ini mitigasi resiko menjadi hal yang penting tidak hanya itu tapi pengendalian internal juga penting. Mudah mudahan hal-hal seperti ini tidak terjadi di Kabuapten Purbalingga khususnya di Bank Jateng jangan sampai ada permasalahan kredit fiktif, kredit topengan dan sebagainya,” katanya.

 Pada sisi lain bupati mengapresiasi peran dan kontribusi Bank Jateng selama ini dalam pembangunan Purbalingga khususnya di bidang perekonomian. Bank Jateng telah ikut menyengkuyung program pemerintah, termasuk dalam pengentasan/penekanan kemiskinan.

“Tentunya Kabupaten Purbalingga dengan APBD yang terbatas ini tidak bisa bekerja sendiri oleh karenannya kami butuh seluruh komponen masyarakat termasuk BUMN BUMD salah satunya Bank Jateng kami rasakan betul telah banyak membantu baik bidang CSR maupun bantuan yang lain,” ungkapnya.

Di bidang perbankan, Bank Jateng sebagai lembaga intermediasi yang menampung dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat, Bank Jateng juga sebagai pengelola KUR dan punya program sendiri terkait kemasyarakatan yakni Mitra Jateng 25. Bupati berharap program ini bisa diimplementasikan disalurkan kepada masyarakat khususnya pelaku usaha yang potensial agar bisa bergerak, berkembang dan berdampak pada peningkatan perekonomian di Purbalingga.

Sementara itu Kepala Bank Jateng Cabang Purbalingga Sumardi Aji Prabowo melaporkan Bank Jateng, terdiri dari 2 kantor cabang pembantu dilengkapi jaringan ATM 24 unit dan 9 kantor kas bisa mendukung operasional di hampir di setiap pelosok kecamatan. Ia memaparkan, Hasil kinerja sampai dengan Juni, Aset Bank Jateng yakni Rp 1,024 tumbuh 6% (YoY) dibanding tahun lalu.

“Dana pihak ketiga Rp 898 miliar masih stagnan, belum ada penurunan yang signifikan. Kredit posisi per Juni 2019 Rp 937 miliar tumbuh 3,5%. Dari sisi hasil usaha per Juni Rp 28,7 miliar tumbuh 5,8 % dari tahun sebelumnya. Rasio NPL masih cukup magus 0,92%. Penyaluran KUR sebesar Rp 20,8 miliar, outstandingnya saat ini 15,7 dari julah peserta 230,” paparnya.(Gn/Humas)