Purbalingga-Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi didaulat menjadi Duta Zakat Purbalingga. Penobatan ini dilakukan saat kegiatan Zakat Ekspo dan Pentasyarufan Zakat yang digelar di Pendopo Dipokusumo, Sabtu (27/8).

Sebagai Duta Zakat bukanlah hal yang ringan, pasalnya ketika didaulat sebagai seorang duta atau “utusan”, dimanapun dan kapanpun harus dapat menempatkan diri sebagai perwakilan dari utusan tersebut.

“Kalau sudah menjadi duta dimanapun saya pidato harus saya sisipkan terkait zakat. Jadi duta zakat bukan hal yang mudah karena merupakan representasi, jadi bukan hal yang mudah,”ujar Bupati Tiwi usai dinobatkan sebagai Duta Zakat Purbalingga.

Seorang duta zakat harus mampu meningkatkan pengumpulan zakat melalui berbagai lembaga resmi, Lembaga Amil Zakat (LAZ) maupun Badan Amil Zakat (BAZ). Peran Bupati Purbalingga sebagai  Duta Zakat Purbalingga harus berdampak nyata terhadap peningkatan pengumpulan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS). Sehingga pengumpulan zakat akan lebih maksimal. Strategi yang dilakukan Bupati Tiwi selaku Duta Zakat akan memaksimalkan anggaran, atau pengumpulan zakat dari jajaran pemerintahan baik dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa.

“Dengan ditunjuknya saya menjadi Duta Zakat, target saya pengumpulan zakat dari jajaran pemerintah Kabupaten Purbalingga sajalah, dari seluruh pejabat-pejabatnya baik pejabat kabupaten sampai ke pemerintahan desa, ini saya minta untuk bisa maksimal. Mungkin nanti akan saya keluarkan instruksi bupati, agar seluruh aparatur berzakat melalui lembaga resmi yang ada di Kabupaten Purbalingga,”jelasnya.

Untuk meningkatkan dan memaksimalkan pengumpulan zakat dari aparatur pemerintah, akan dirumuskan payung hukum yang nantinya dapat dikeluarkan sesuai dengan mekanisme. Pengumpulan zakat yang maksimal akan berdampak pada pemerataan, Untuk itu perlu dilakukan koordinasi dan sinergi antara pemerintah dan lembaga penghimpun zakat.

“Antara pemerintah dengan pimpinan-pimpinan lembaga zakat ini perlu ada koordinasi yang intensif, saya berharap sinergitas ini bisa membantu pemerintah, bisa ada pemerataan penerima yang ada di lapangan, dan jangan ada yang double penerima.”tegas Tiwi.

Ketua panitia Zakat Ekspo Andi Pranowo mengatakan, rangkaian kegiatan Zakat Ekspo dan Pentasyarufan berupa penyematan Duta Zakat Purbalingga, pemberian penghargaan kepada LAZ dan BAZ oleh Kementerian Agama, Ngobrol Asyik dan Diskusi Zakat dan Pengaruhnya, serta pelepasan Jambore Anak Yatim.

Dituturkan Andi, maksud dan tujuan digelarnya Zakat Ekspo adalah untuk membangun kekuatan, kebersamaan lintas lembaga zakat nasional. Kali ini mengangkat tema Muharram Berbagi Untuk Purbalingga Lebih Sejahtera. (umg_humaspurbalingga)