PURBALINGGA  – Bupati Purbalingga Tasdi berjanji akan mempercantik wajah kota Bobotsari sehingga layak menjadi kota terbesar kedua setelah Purbalingga. Sejumlah perubahan akan dilakukan diantaranya dengan mengupayakan adanya ruang terbuka hijau di sekitar lingkungan kecamatan sebagai Alun – Alunnya Kecamatan Bobotsari. Selain itu sejumlah ruas jalan juga akan diubah dengan membongkar atau menambah median jalan, termasuk membuat pusat kuliner seperti Kya Kya Mayong di Purbalingga.

“Nanti Bobotsari akan kita Bangun sehingga tidak terkesan kumuh. Pak Camat (Fathurohman-red)  saya tugaskan untuk mencari lokasi jalan khusus untuk penempatan PKL seperti Kya Kya Mayong. Terserah tempatnya mau dimana,” kata Bupati Tasdi saat inspeksi mendadak (Sidak) Apel Pagi di Kantor Kecamatan Bobotsari, Selasa (24/5).

Dikatakan Bupati, setelah pembangunan Pasar Bobotsari selesai dan perluasan terminal bus Bobotsari juga terwujud, Bobotsari akan benar-benar menjadi kota terbesar kedua. Untuk mendukung terciptanya ketertiban dan keindahan kota, nantinya median jalan di jalur Jalan Kolonel Sugiri depan pasar akan dihilangkan sehingga arus lalu lintas dapat menjadi lebih lancar. Sedangkan Jalan RS Yosomiharjo dari depan kecamatan kearah barat akan dibuatkan median jalan.

“Jalan ini kan tidak terlalu berfungsi maksimal (Jl Rowi Yusuf-red). Mungkin ini bisa menjadi alternatif untuk menampung PKL menjadi pusat kuliner seperti Kya Kya Mayong di Purbalingga. Setelah ada Kya Kya nanti tidak ada lagi PKL yang berdagang di trotoar,” katanya saat memantau lokasi tersebut seusai apel pagi.

Selain meninjau jalan di sekitar kota kecamatan, Bupati juga sempat mendatangi Kantor Desa Bobotsari. Begitu memasuki ruang kantor desa, bupati dan rombongan hanya mendapati satu orang aparat yang menjabat sebagi Kaur Kesra, Rachmat.

“Saya prihatin ini, ngelus dada. Kurangnya apa, tunjangan kepala desa sudah dinaikan. ini sudah lebih jam 08.00 baru ada satu pegawai. Terima kasih Pak Rachmat sudah disiplin hadir lebih awal dari lainnya,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, Bupati juga berencana melakukan sidak di kantor kelurahan dan kantor desa lainnya.

Usai dari Balai Desa Bobotsari, Bupati langsung meninjau lokasi pembangunan selter untuk pemidahan pedagang Pasar Bobotsari yang sementara ditampung di areal komplek Terminal Bus Bobotsari. Di tempat ini, Bupati kembali menegaskan agar pembangunan selter dapat dipercepat sehingga pemindahan pedagang pasar dapat dilakukan serentak. “Tanggal 4 Juni harus sudah dapat dipindah kesini semua,” katanya.

Sebelumnya, penyelesaian pembangunan Pasar Bobotsari yang sudah berlangsung tiga tahun ini ditarget selesai dan diresmikan pada Desember 2016 mendatang. (Hardiyanto)