PURBALINGGA – Jamaah Haji 2019 dari Purbalingga yang telah kembali ke tanah air secara resmi diserahkan ke dalam Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Daerah Purbalingga. Wadah ini bertujuan agar nilai-nilai kemabruran dari para jamaah haji ini senantiasa terjaga.

Penyerahan ini dilaksanakan langsung oleh Bupati Purbalingga secara lisan dilanjutkan dengan penyerahan kartu anggota IPHI oleh Ketua IPHI Purbalingga Drs H Munir kepada jamaah haji secara simbolis di Pendopo Dipokusumo, Senin (23/9). Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menyampaikan titip kepada IPHI agar jamaah haji Purbalingga tahun 2019 bisa dibimbing dengan baik.

“Tentunya agar kemambrurannya bisa dijaga hingga akhir hayat. Lebih dari itu juga diharapkan jalinan silaturahmi IPHI Purbalingga bisa dijaga,” katanya dalam acara Penerimaan Jamaah Haji Kabupaten Purbalingga Tahun 2019.

Bupati berharap kedatangan jamaah haji 2019/1440H bisa memberikan keberkahan bagi Kebupaten Purbalingga, desa lingkungan masing-masing. Karena para jamaah haji telah dianggap menjadi tokoh-tokoh masyarakat dan menjadi panutan.

“Kami harap bisa memberikan virus positif, kebaikan kepada seluruh masyarakat Purbalingga,” katanya.

Bupati juga turut berbelasungkawa atas jamaah haji yang meninggal selama ibadah haji di tanah suci. yakni Yusri Sanrosid Muhraji dari Pasunggingan, Pengadegan juga Mistar Sureji dari Kaligondang. Demikian pula kepada jamaah haji atas nama Tariyah dari Karangaren, Kutasari yang meninggal 10 hari setelah datang di tanah air. “Semoga mereka meninggal dalam keadaan khusnul khotimah,” tuturnya.

Ketua IPHI Purbalingga Drs H Munir menyampaikan siap menjalankan amanah untuk mengadakan pembinaan haji dan hajah agar mabrur sepanjang hayat. “Kita sudah ada pembinaan di tiap ranting, cabang bahkan gedung IPHI ke depan inshaallah akan ada di Islamic Centre,” katanya.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kabupaten Purbalingga Tahun 1440 H/2019 M, R Imam Wahyudi SH MSi melaporkan jumlah jamah haji 2019/1440H di Purbalingga 582 orang yang terbagi menjadi 4 kloter (70,71,72,96). Persis sebelum keberangkatkan 1 orang menyatakan batal karena alasan kesehatan.

Kloter 70 jumlah 50 orang, tidak ada yang tanazul dan meninggal. Kloter 71 jumlah 355 orang, tanazul 1 orang dan tidak ada yang meninggal. Kloter 72 Jumlah 174 orang, tanazul 2 orang namun sudah melaksanakan ketentuan-ketentuan haji, hanya tidak bisa mengikuti ibadah Sholat Arbain di Madinah dan meninggal 2 orang.

“Dari kloter 72 masih ada jemaah haji yang tertinggal dan saat ini masih ada di RS An-Nur Mekkah karena sakit, yaitu atas nama Kirsanto bin Sanrusdi Tirtadinata dari Selakambang RT 03/08, Kaligondang. Informasi terakhir ventilator sudah dilepas namun dibuat pernafasan dari tenggorokan, saat ini dalam kondisi tidak sadar/koma,” katanya.(Gn/Humas)