PURBALINGGA, INFO- Program jajag jujug yang diluncurkan beberapa waktu lalu memunculkan kultur baru pada rumah tangga. Hal tersebut disampaikan Kabid UMKM, Dinkop UKM Purbalingga, Adi Purwanto, saat ditemui Senin (22/6/2020).

Adi mengatakan, dari jajag jujug urusan rumah tangga kini berubah misalnya ada rumah tangga yang jarang masak di rumah akhirnya melakukan kegiatan masak di rumah karena bahan baku memasak bisa didapatkan tanpa harus ke pasar. Menurutnya, dengan mudahnya mendapatkan bahan baku menyebabkan para ibu rumah tangga kini memiliki hobi baru yaitu memasak.

“Sekarang banyak ibu-ibu yang akhirnya hobi masak. Tadinya mereka banyak yang beli makanan jadi,” katanya.

Saat ditanya mengenai omser jajag jujug, dia menggambarkan omset harian saat ini terpantau stabil. Tiap harinya tidak kurang dari Rp 1 juta omset yang diterima. Namun demikian omset harian belum bisa mencapai angka Rp 2 juta.

“Harian sekarang stabil. Bisa nyampe Rp 1 juta,” ujarnya.

Capaian tertinggi yang diterima dalam satu hari adalah Rp 6 juta saat musim lebaran lalu. Akumulasi selama 14 hari masa lebaran lalu adalah Rp 50 juta. “Lebaran kemarin akumulasi mencapai Rp 50 juta. Ada yang satu harinya mencapai Rp 6 juta,” pungkasnya. (KP-)