PURBALINGGA – Jalan yang menghubungkan Desa Karangjambu (Kecamatan Karangjambu) dengan Desa Ponjen (Kecamatan Karanganyar) mulai ditingkatkan. Sebelumnya, ruas jalan ini hanya berupa jalan tanah dan makadam yang dibuat dengan membuka hutan sepanjang 6 kilometer yang selesai pada tahun 2018 lalu bersama TNI.

Kini jalan tersebut ditingkatkan bertahap menjadi jalan aspal yang layak sepanjang 2,2 kilometer. Wakil Bupati Purbalingga H Sudono ST MT didampingi sejumlah pejabat teknis meninjau hasil peningkatan jalan yang tercatat sudah selesai 100% tersebut, Selasa (18/5).

Wabup Sudono menilai ada sejumlah titik hasil pembangunan yang diperhitungkan masih kurang lengkap. Oleh karenanya, kepada rekanan yang mengerjakan Ia berpesan agar rekanan segera melengkapinya sebelum akhir masa kontrak tanggal 26 Mei mendatang.

“Atas nama Pemkab Purbalingga saya mengucapkan terimakasih karena pekerjaan bisa dikerjakan sesuai schedule, namun saya lihat tadi masih ada saluran yang belum diplester, ini berarti belum selesai, dan harus diselesaikan,” katanya.

Seperti yang diketahui, pembangunan jalan ini dikerjakan oleh PT Mutiara Dwi Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.650.648.000 melalui sumber anggaran dari Bantuan Gubernur (Bangub) Provinsi Jawa Tengah tahun 2020. Paket pekerjaan meliputi pembangunan talud, saluran drainase, pengerasan dan pengaspalan untuk sepanjang 2,2 kilometer di Desa Karangjambu.

Pembuatan jalan penghubung Desa Karangjambu dan Desa Ponjen merupakan akses dalam membuka jalur perekonomian diantara dua desa tersebut dan ke wilayah lain. Khususnya untuk transportasi hasil kapuk kapulaga dan rumput gajah. Selain hal tersebut, juga mendukung aktifitas Perhutani dalam mengambil hasil produksi berupa getah pinus.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga, Wahyu Prasetiyono SIP mengungkapkan, sisa pengerasan dan pengaspalan tadi masih berupa jalan tanah dan makadam.

“Butuh anggaran Rp 8 miliar untuk menyelesaikan. Sebelumnya sudah dianggarkan sebesar Rp 1 miliar tahun ini untuk meneruskan namun batal karena terkena refocusing anggaran,” katanya.(Gn/Humas)