Bupati Purbalingga melihat-lihat aneka makanan kecil hasil industri rumahan1

PURBALINGGA, – HUMAS, Sebagai bentuk perlindungan terhadap usaha kecil, khusunya para pelaku UMKM dari serbuan produk asing yang semakin membanjiri Purbalingga, masyarakat diminta tidak malu menggunakan produk lokal.

Karena dengan menggunakan produk lokal, baik barang, jasa maupun hasil kerajinan masyarakat, kita semua sudah ikut melindungi  para pelaku usaha kecil.

“Selain itu, dengan cinta produk lokal kita sudah andil meningkatkan perekonomian daerah, khususnya masyarakat kecil, kalau bukan kita yang melindungi pelaku usaha kecil siapa lagi,”tutur Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, saat membuka Gebyar Expo UMKM  2014 di area Terminal Bobotsari Kamis sore (8/5), yang dihadiri pejabat Pemkab, Muspika Kecamatan Bobotsari, unsur Karang Taruna, dan Forum Koordinasi Persatuan Bobotsari Bersatu (FKPBB).

Sambil menunjukan pakaian yang dikenakan kepada hadirin, buapti meminta untuk tidak malu menggunakan produk lokal, selain sebagai penopang ekonomi masyarkat kecil, juga  sebagai bentuk andil ikut mendongkrak serta menggerakan perekonomian masyarakat.

“Saya juga tidak malu, pakaian sehari-hari yang saya pakai ini harganya hanya sekitar Rp 40 ribuan, tapi kualitasnya juga tak kalah dengan batik-batik bermerk. Karena dengan menggunakan baju produk lokal, atau barang-barang lainya, akan mampu memberikan sentuhan untuk pelaku UMKM  agar keberadaannya terus bergeliat dan berdampak terhadap roda perekonomian,”pintanya.

Bupati kento meminta, agar kebijakan pemerintah di bidang pembinaan UMKM perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, melalui berbagai kemudahan, serta fasilitas, dalam rangka untuk membina serta meningkatkan hasil karya produk-produk, baik barang maupun jasa.

Upaya pembinaan dan konseling juga tersus dilakukan pemda bagi pelaku UMKM, agar berbagai masalah dan kesulitan yang dihadapi dapat segera dicarikan solusinya, karena permasalahan yang dihadapi merupakan hal klasik seperti sulitnya memperoleh modal dengan syarat yang lunak, bunga yang ringan, juga cara memasarkan produk secara efisien serta efektif.

Camat Bobotsari M Faturahman mengatakan, bahwa kegaiatan Bobotsari Expo UMKM Tahun 2014, merupakan kegiatan dari para pemuda yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Kecamatan Bobotsari dan FKPBB yang di ketuai oleh Barosad yang juga merupakan tokoh sesepuh di wilayahnya.

Ketua FKPBB Barosad mengatakan, awal diselenggarakan kegiatan tersebut adalah karena keprihatinannya masyarakat Bobotsari yang wakru itu terpecah-belah akibat pilkada, hal itu menginspirasi dirinya untuk menyatukan seluruh elemen masyarakat agar bersatupadu menggagas kegaiatan yang bermanfaat.

“Selain sebagai sarana untuk menyatukan semua elemen masyarakat dari berbagai kelompok yang ada, kegiatan pekan dagang ini  juga untuk menunjukkan eksistensi Bobotsari sebagai kota dagang yang pernah dicanangkan oleh bupati Purbalingga terdahulu Triyono Budi Sasongko. Kegiatan ini juga untuk mendukung pemkab sebagai upaya untuk mendongkrak perekonomian masyarakat Purbalingga pada umumnya, serta Bobotsari khususnya,”katanya.

Penyelenggaraan Bobotsari Expo UMKM Tahun 2014 di Bobotsari diikuti berbagai pelaku usaha kecil yang ada di sekitar Bobotsari, diantaranya, produk olahan makan kecil, kerajinan, aneka hasil produk rumahan danproduk pakaian jadi lain sebagainya.

Kegiatan tersebut ditargetkan akan memberika pemasukan lebih besar saat pelaksanaan sebelumnya pada tahun 2010 yang mencapai Rp 3,8 milyar, karena daya beli masyarakat pada kegiatan tersebut terbilang sangat tinggi, tidak salah kalau Bobotsari dijukuki sebagai kota dagang.

Dalam acara tersebut, Bupati Purbalingga disertai para pejabat meninjau berbagai stand, serta mencoba beberapa aneka produk makanan hasil industri rumahan yang dipamerkan. (Humas – Kie_Man)