ssa44054

PURBALINGGA, HUMAS – Kacang asin Mirasa, tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Purbalingga. Toko yang menjual kacang asin dengan  rasa renyah dan kemlethik ini berada di Jl. A Yani-Kandanggampang. Sedangkan pusat atau tempat pembuatannya kini di Jalan  Letnan Yusuf-sebelah utara Rumah Sakit (RS) Nirmala, Purbalingga, telp: 088806662338. Di tempat pembuatannya itu, juga  didirikan kios, yang bertuliskan “Pusat Kacang Asin Mirasa Asli dan Oleh-oleh”. 

Di Jl A Yani Kandanggampang, kini  berderet tiga toko yang menjual kacang asin,  semuanya masih satu saudara. Yakni  kacang asin Mirasa Asli 1, kacang asin Mirasa Asli 2, dan kacang asin Mirasa Putra.  Khusus yang disebut terakhir, saat ini  menggoreng sendiri, tidak mengandalkan stok dari pusatnya di Jalan Letnan Yusuf Purbalingga.

Adalah Martina dan Karta Leksana, cikal bakal pendiri usaha pembuatan kacang asin  dengan label “Mirasa”. Dimulai  pada awal tahun 1958, usaha itu kini diteruskan oleh Ny. Hanawati (59) dan saudara-saudaranya. Hanawati  sebagai generasi  kedua kacang asin Mirasa mengaku, saat ini memproduksi dua rasa kacang. Yakni kacang rasa asin dan kacang rasa bawang.

Yang membedakan kacang bikinan Hanawati dengan kacang open bikinan pabrik, adalah kacang asin mirasa dengan bahan  dasar kacang kering. Sedangkan kacang open bikinan pabrik, dengan bahan dasar kacang brol yang masih basah, selanjutnya  setelah dibersihkan diopen. Soal rasa, kacang open dalamnya keras, sedangkan kacang asin bikinan Hanawati renyah, karena  digoreng dengan pasir atau disangrai.

Cara pembuatan kacang asin Mirasa, pertama kacang kering yang masih terbungkus kulit direndam ke dalam air selama  sehari semalam. Pada pagi harinya, kacang ditiriskan, lalu digarami sampai merata, kemudian masukkan ke dalam bak. Sehari  berikutnya, diberi air selama sehari semalam.

Proses selanjutnya, kacang ditiriskan dan dijemur di bawah sinar matahari. Baru setelah itu siap digoreng dengan  pasir. Sedangkan untuk menghasilkan kacang rasa bawang, prosesnya sama.Hanya saja untuk bahan garam diganti bumbu bawang khas bikinan Hanawati.

Dengan  digoreng menggunakan pasir, kacang yang dihasilkan menjadi renyah, kemlethik dan bisa tahan sampai dua  bulan.

Kacang rasa khas Mirasa inilah, diakui Hanawati pada hari libur atau lebaran diburu orang untuk oleh-oleh. Makanan  ini juga cocok untuk teman minum kopi atau teh, dan camilan di rumah sambil menonton TV.

Saat ini, Hanawati mengemas kacang bikinannya dalam dua ukuran, yakni 1/4  kilo gram dan 1/2 kilo gram. Untuk kacang  rasa asin berat  1/4 kg  seharga Rp 6000,- dan berat 1/2 kg Rp 12.000,-. Untuk kacang rasa bawang berat 1/4 kg Rp 6.500,- dan  berat 1/2 kg Rp 13.000,-. Semua kacang itu, kualitas nomer satu. Artinya, bentuk kacangnya aos (berisi). Sedangkan untuk  kacang kualitas nomer dua, Hanawati menjual per kg Rp 8000,-.

Hanawati mengaku, dalam sehari rata-rata mampu menggoreng kacang hingga dua kuintal. Namun pada liburan anak-anak  sekolah atau lebaran, bisa dua kali lipat lebih. Bahkan bisa 500 kg per hari.

Selama ini, kacang asin Mirasa sudah merambah pasar di seluruh pelosok  Purbalingga hingga Purwokerto dan sekitarnya.  (Humas/prs)