PURBALINGGA INFO – Untuk meningkatkan layanan komunikasi informasi publik terhadap penyandang disabilitas, Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Purbalingga mengikuti Bimbingan Teknis Layanan Komunikasi dan Informasi Publik yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas yang diadakan Ditjen IKP Kementerian Kominfo secara daring, Kamis (15/6/23).

Berkomunikasi dan memperoleh informasi adalah hak dasar warga negara termasuk penyandang disabilitas. Maka dari itu, Kementerian Kominfo terus berupaya meningkatkan kualitas layanan komunikasi dan informasi publik yang ramah disabilitas melalui aplikasi umum layanan informasi publik berbasis website di alamat info.go.id.

Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kemenkominfo, Hasyim Gautama, menyampaikan pelaksana kebijakan publik wajib memperhatikan aksesibilitas pelayanan informasi bagi penyandang disabilitas.

“Aplikasi umum info.go.id nantinya bisa digunakan oleh semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan informasi bagi penyandang disabilitas sesuai  Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik,” katanya.

Lebih lanjut Hasyim menjelaskan info.go.id nantinya akan memiliki fitur-fitur yang memudahkan bagi penyandang disabilitas.

“Diantaranya pilihan bahasa (Indonesia/Inggris), fitur panduan suara, perbesar teks, perkecil teks, skala abu-abu, kontras tinggi, latar gelap, latar terang, garisbawahi tautan, rata tulisan, atur ulang dan sebagainya,” tambahnya.

Semantara itu Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND), Dante Rigmalia, meminta untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam seluruh proses perencanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah.

“Tidak ada hal tentang penyandang disabilitas tanpa melibatkan penyandang disabilitas,” katanya.

Dante memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo tersebut. Menurutnya hampir 100 persen informasi yang diperoleh penyandang disabilitas bersumber dari keluarga atau relasi. Seringkali informasi tidak sampai kepada penyandang disabilitas karena keterbatasan mereka.

“Karena kondisi mereka yang tidak memiliki gadget, aksesibilitas fisik mereka terhambat dan hal-hal yang lain. Dan ketinggalan informasi bagi disabilitas memberikan kontribusi terbesar penyandang disabilitas menjadi tertinggal, jadi sangat penting dan krusial kita berdiskusi tentang tema hari ini,” pungkasnya. (DHS/Kominfo)