PURBALINGGA – Gerakan bersama rakyat (gebrak) yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga setiap hari Jum’at  di bawah kepemimpinan Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi selain sebagai untuk silaturahmi dengan rakyat yang dilakukan dengan bekerja bakti lingkungan bersama seperti membuat jalan setapak, pembagian sembako bagi warga miskin serta pemantauan jentik nyamuk di rumah penduduk dan penanaman pohon di turus jalan. Kegiatan tersebut juga untuk mengetahui kondisi masyarakat.

Sedangkan usai kegiatan Gebrak yang dilaksanakan di Desa Kasih Kecamatan Kertanegara Jum’at (23/9), Bupati dan Wabup mengunjungi salah satu rumah janda lanjut usia bernama Darmi di Dusun II RT1 RW02 Desa Kasih tinggal sebatang kara yang rumahnya berdiri di lahan yang bukan miliknya serta tidak layak untuk dihuni. Sehingga saat Bupati Tasdi dan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi mengecek kondisi rumah tersebut tergerak untuk membantu  serta memerintahkan pemerintah setempat setempat bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar rumah tersebut dipugar supaya lebih layak untuk dihuni.

“Ini sangat menyedihkan dan saya minta rumah nenek Darmi untuk dipugar, minimal lantainya terbuat dari cor, agar lebih layak untuk ditinggali. Ini merupakan jalan menuju syurga, sehingga semuanya untuk ikut berpartisipasi membantu nenek tersebut,”ujar Bupati Tasdi.

Dengan didampingi pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, camat serta kepala desa setempat, Bupati dan Wabup memberikan bingkisan dan membantu material berupa semen dan seng untuk perbaikan rumah tersebut.  OPD lainnya yang juga ikut membantu adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga juga memberikan bantuan material kasibot untuk dinding.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Kabupaten Purbalingga, Imam Wahyudi menjelaskan, bahwa database rumah tidak layah huni (RTLH) hasil verifikasi oleh tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Purbalingga sebanyak 27.498 rumah. Jumlah tersebut merupakan hasil verifikasi dan tidak dapat dikurangi atau diambil alih kepada pihak lain karena untuk mengukur kinerja serta alokasi anggaran. Dengan adanya warga masyarakat miskin yang rumahnya tidak layak huni atau tercecer dan tidak masuk dalam database RTLH, maka pihaknya berusaha mencarikan sumbangan-sumbangan dari berbagai pihak seperti para pengusaha dari berbagai perusahaan dalam bentuk corporate social responsibility (CSR) untuk membantu.

“Karena nenek itu tidak masuk dalam database yang mendapatkan bantuan program RTLH, maka nantinya akan kita carikan sumbangan-sumbangan dari berbagai pihak atau CSR,”jelasnya.

Selain itu, sambung Imam Wahyudi,  pihak desa juga diminta ikut mencari jalan keluar bagi penduduk miskin yang tidak punya tanah atau warga yang tinggal ditempat-tempat terlarang/ berbahaya seperti tebing atau bantaran sungai agar pemdes mencari jalan keluar seperti pemanfaatan tanah kas desa untuk membantu warga miskin. (Sukiman)