kodadiyanto ke pasar

PURBALINGGA, HUMAS – Menjelang penilaian anugerah Adipura pada bulan April ini, Pemkab Purbalingga terus gencar melakukan pembenahan dan pemantauan di sejumlah lokasi titik pantau. Meski begitu, masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan pasar.

“Secara fisik kota sudah baik dan siap untuk dinilai, namun jika kita melihat di lingkungan pasar, masih perlu dibenahi, khususnya sikap para pedagang yang membuang sampah sembarangan,” kata Asisten Pemerintah Setda Kodadiyanto, SH, MM disela-sela melakukan pemantauan kebersihan di sejumlah pasar, Sabtu (31/3).

Kodadiyanto melakukan pemantauan di Pasar Mandiri, Pasar Bancar, kemudian di sepanjang jalan S Parman, Jalan Isdiman, kompleks terminal bus, dan di kompleks pasar Segamas.

Di pasar Mandiri, Kodadiyanto menyaksikan sampah-sampah berserakan. Buah-buahan yang sudah membusuk terlihat dibuang sembarang. “Mereka seolah menyerahkan tanggungjawab kebersihan hanya kepada petugas yang ada. Mestinya, kesadaran pedagang untuk menjaga kebersihan perlu ditingkatkan lagi,” katanya.

Budaya hidup bersih dan sehat, lanjut Kodadiyanto, semestinya dimiliki setiap orang termasuk pedagang. Namun, hal yang kecil ini seringkali diabaikan. “Kami berharap para pedagang paling tidak menjaga kebersihan dilingkungan tempat daganganya. Jika hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dapat dilakukan, maka tentunya lingkungan kita akan bersih selalu,” kata Kodadiyanto.

Ketika berada di pasar Segamas, Kodadiyanto juga menjumpai hal yang sama. Kondisi yang kotor dan terkesan sumpek berada di los sayuran. Lantai pasar terlihat seperti macet kena kotoran tanah yang cukup tebal. ”Jika lokasi dagangannya bersih, tentunya pedagang nyaman berjualan. Pembelipun akan berdatangan karena merasa nyaman,” ujarnya.

Atas kondisi itu, Kodadiyanto meminta kepada pengelola pasar Segamas untuk terus menerus mensosialisasikan budaya bersih kepada para pedagang dan pengunjung.

Ditepat terpisah, Plt Sekda Imam Subijakto, S.Sos, M.Si melakukan pemantauan persiapan di sejumlah sekolah dan perkantoran, serta di Sungai gemuruh. Kebersihan di sekolah dan perkantoran cenderung semakin bersih. Sementara kondisi sungai Gemuruh cukup kotor. Sampah tersangkut diantara pemecah arus. ”Kami meminta warga yang tinggal di sekitar sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan,” harap Imam Subijakto. (Humas/y)