Purbalingga_Kota Banjar Provinsi Jawa Barat mengadakan studi tiru terkait iklim investasi di Kabupaten Purbalingga. Rombongan Kota Banjar yang dipimpin Wakil Walikota Banjar H Nana Suryana SPd diterima Sekda Purbalingga Herni Sulasti mewakili Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, di oproom Graha Adiguna, Senin, (6/6).

Sekda Herni yang didampingi asisten 2 Sekda Agus Winarno merasa bangga dan berterimakasih atas dipilihnya Kabupaten Purbalingga untuk dijadikan sebagai lokasi studi tiru dari Kota Banjar Jawa Barat. Pihaknya juga berharap para tamu dari Kota Banjar dapat menginap di Purbalingga, pasalnya di Purbalingga sudah ada hotel dan penginapan yang representative.

“Terimakasih kepada Kota Banjar yang menjadikan Purbalingga sebagai tujuan studi tiru. Dengan demikian, Purbalingga bisa dikenal di Kota Banjar. Saya juga berharap, bapak-ibu dari Kota Banjar ini menginap di Purbalingga, agar masyarakat Purbalingga tahu ada tamu dari Kabupaten lain.” pintanya.

Dalam paparannya, Sekda Herni menjelaskan kondisi Kabupaten Purbalingga. Diantaranya terkait dengan investasi, kemiskinan dan masalah tenaga kerja/pengangguran. Terkait iklim investasi, Kabupaten Purbalingga berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan berbagai kemudahan berinvestasi, salah satunya dengan membangun Mall Pelayanan Publik (MPP).

“Dalam Mall Pelayanan Publik ini akan tergabung 23 instansi yang selama ini memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan 67 jenis pelayanan. Kantor pelayanan sementara di Gedung Korpri.” jelasnya.

Sementara terkait angka kemiskinan di Purbaligga, dipaparkan Herni, tren kemiskinan pernah tinggi, kemudian mengalami penurunan. Namun akibat pandemi covid-19, angka kemiskinan di Purbalingga kembali merangkak naik. Angka kemiskinan di Purbalingga menjadi PR tersendiri bagi Pemkab Purbalingga karena masih di atas angka kemiskinan provinsi maupun nasional.

“Tingkat kemiskinan Purbalingga tahun 2021 sebesar 16,24%, sedangkan untuk provinsi Jawa Tengah 11,25% dan angka kemiskinan nasional 9,71%.” tuturnya.

Untuk menangani dan menurunkan angka kemiskinan ini, ada beberapa langkah yang dilakukan pemkab Purbalingga. Yakni dengan membuat program penanggulangan kemiskinan seperti  pemenuhan kebutuhan pokok, peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan, peningkatan akses dan layanan kesehatan dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“Ada 62 desa prioritas lokus penanggulangan kemiskinan Kabupaten Purbalingga tahun 2022 dan kami libatkan PKRT untuk pendataannya.”tuturnya.

Sedangkan permasalahan pengangguran, dikatakan Herni baru-baru ini ada perusahaan rambut palsu yang mampu menyedot tenaga kerja hingga 20.000 karyawan.

Sementara wakil walikota Banjar H Nana Suryana SPd mengungkapkan, selama ini kotanya hanya dilewati orang berwisata ke Pangandaran. Sehingga sangat sedikit orang yang “membuang” rupiah di Kota Banjar. Bahkan untuk mendatangkan orang ke Banjar, hanya dapat dilakukan dengan menggelar event (acara).

“Saya harus memaksa orang luar daerah untuk pergi ke Kota Banjar dengan menyelenggarakan event, entah balap motor, ataupun event lainnya.”ungkapnya.

Kehadiran Wakil Walikota Banjar didampingi Asda 2 Agus Nugraha, Kadis PUPR Tomi Subagja, Kepala Bapelitbangda Soni Harison, Kadisnaker Sunarto dan sejumlah pimpinan OPD lainnya. (umg-humasprotokol).