PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ, MM melakukan sidak ke sejumlah apotik, Senin (23/3). Setidaknya tiga apotik besar yang dituju semuanya kehabisan stok masker dan hand sanitizer. Tak hanya itu, bahan baku untuk membuat hand sanitizer seperti alkohol juga sudah ludes.

Sidak dilakukan ke apotik Kasih dan Indri Jaya di Jalan MT Haryono, kemudian di apotik Kimia Farma di Jalan Mayjen Sungkono. Ketiga apotik itu menyatakan kehabisan stok sudah beberapa hari lalu. Di apotik Kasih, bahkan pemilik apotik sudah memasang tulisan ‘Masker dan Hand Sanitizer Habis’. Pembeli yang hendak datang ke apotik sudah diberitahu lewat tulisan itu.  Sama halnya di apotik Indri Jaya, pemilik apotik mengungkapkan sudah order ke Surabaya dua minggu lalu, tapi sampai saat ini belum dikirim.

Saat di apotik Kimia Farma, hal yang sama juga dijumpai Bupati Tiwi. Semuanya sudah ludes, dan pasokan tidak ada. “Semua apotik sudah tidak ada stok masker dan hand sanitizer. Pemkab  harus mengambil langkah-langkah. Salah satunya memesan masker ke pelaku UKM di Purbalingga,” kata Bupati Tiwi.

Saat melintas di perempatan patung Soedirman, di depan Mapolres, Bupati Tiwi menjumpai salah satu pedagang eceran yang menawarkan masker. Harga satu buah masker merk  Sensi dijual Rp 10 ribu per buah. “Itu artinya dalam satu dus masker yang berisi 50 buah, pedagang bisa meraih uang Rp 500 ribu. Harga ini tentunya sudah berlipat-lipat dibanding saat harga normal yang hanya Rp 25 Ribu,” kata Bupati Tiwi.

Tiwi menambahkan, pihaknya saat ini tengah memesan 3.000 masker dari UKM di Purbalingga. Itupun baru disanggupi 1.500 buah, dan akan jadi pada Selasa. Masker ini nantinya akan kami bagikan ke masyarakat khususnya di pasar-pasar. Sesuai anjuran pemerintah, pasar tetap beroperasi dan menyediakan stok pangan, oleh karenanya, para pedagang akan kami prioritaskan untuk mendapat masker dari Pemkab,” kata Tiwi. (y-Humas Pbg)