PURBALINGGA, INFO–“Matur nuwun SMP 3 Purbalingga, kami jadi bisa minum air bersih. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami,” tutur Ny. Surki (65), warga RT 3/RW 7 Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga.
Sabtu  (19/10/2019) siang itu, Ny. Surki bersama puluhan tetangganya, meletakkan berbagai wadah untuk menampung air bersih, seperti ember, jerigen, galon air, dan drum di depan rumah Ny. Surki. Tak lama kemudian, truk tanki air bersih bantuan dari SMP Negeri 3 Purbalingga yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, datang.
Setelah kran air dari tanki air bersih berisi 5000 liter  dibuka oleh Jatmiko  (29), sopir tanki itu, warga pun dengan tertib antri mengisi wadah penampungan air bersih yang kosong. Satu persatu wadah itu diisi melalui selang oleh beberapa guru SMP Negeri 3 Purbalingga, yang dibantu sejumlah perwakilan siswa dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Puluhan wadah air itu pun segera penuh. Dan mobil segera berjalan ke tempat lain, masih di sekitar rumah Ny. Surki, untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Ny. Surki mengatakan, kemarau tahun  ini sangat panjang. Sudah sejak bulan awal Juni, atau sudah empat bulan berjalan ini warga Desa Kedungbenda kesulitan air bersih. Sumur warga yang rata-rata berkedalaman 40-50 meter banyak yang mengering. Puluhan hektar lahan pekarangan yang sudah dicangkul pun, dibiarkan kosong tak ditanami tanaman, karena kesulitan air.
Satu-satunya sumber mata air, hanya Sungai Klawing, yang jaraknya kurang lebih  1 km dari rumah Ny. Surki. Itu pun airnya sedikit, keruh dan bercampur solar, sehingga tidak layak untuk memasak dan diminum.
“Mila makaten kula matur nuwun nalika dibantu  toya saking SMP 3 Purbalingga niki. Toya niki kula angge kanthi irit, kangge masak lan nginum. (Makanya saya berterima kasih ketika dibanntu air dari SMP 3 Purbalingga ini. Air ini saya gunakan secara irit, hanya untuk masak dan minum,” timpal Ny. Tri Murni (34), warga RT 2/RW 12 Desa Kedungbenda.
Ya, warga Desa Kedungbenda merasa senang dengan bantuan air bersih itu. Mereka menggunakan air itu untuk minum dan memasak. Sedangkan untuk mandi, dalam situasi kemarau seperti ini, rata-rata mereka mengaku mandi hanya sekali, di Sungai Klawing.
Sementara itu sebagai wujud kepedulian kepada warga yang kesulitan air bersih pada musim kemarau saat ini, SMPN 3 Purbalingga bekerjasama dengan Pasti Bangga (Paguyuban Alumni  SMPN 3 Purbalingga), dan BPBD Purbalingga mengadakan bakti sosial ke sejumlah desa di Purbalingga. Kegiatan ini sekaligus dalam rangka HUT ke 43 SMPN 3 Purbalingga.
Sebagai sasaran pertama bantuan air bersih, Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon. Di sini, bantuan yang disalurkan 4 tanki. Menurut Kepala Desa Kedungbenda, Purwono (30), dari 1600 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima dusun, ada dua dusun yang dihuni 200 an KK yang kesulitan air bersih jika kemarau datang. Yakni di wilayah Dusun 4 dan 5.
Ikut dalam droping air bersih di Desa Kedungbenda itu, perwakilan dewan guru terdiri Drs Haryono, M.Pd,  Nurul Dini Hardiani, S.Pd, M.Si, Siti Nisa, S.Pd, Andi Prasetyo, S.Pd dan Drs. Prasetyo. serta sejumlah pengurus OSIS. Sedangkan dari alumni, diwakili Suryanto S.KM, M.Sc (alumni 1986) dan Indri Prasetyani (alumni 1991).
Kepala SMPN 3 Purbalingga, Subarno, S.Pd mengucapkan terima kasih kepada para siswa dan alumni yang telah beriuran untuk membeli air bersih, yang disumbangkan ke desa-desa yang kesulitan air bersih di Purbalingga. “Bantuan air bersih ini tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup setiap hari sampai musim penghujan tiba. Tapi bantuan ini setidaknya bisa meringankan, sebagai wujud kepedulian sosial kami keluarga besar SMPN 3 Purbalingga,” ujar Subarno.
Dijadwalkan, bantuan air bersih selanjutnya dari SMPN 3 Purbalingga akan diberikan kepada warga Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari pada hari Selasa, 22 Oktober 2019. Menyusul berikutnya, desa-desa lain di Purbalingga. Total bantuan air bersih yang akan disalurkan oleh SMPN 3 Purbalingga sebanyak  43 tanki.
Ketua DPRD Purbalingga, HR Bambang Irawan, SH yang juga alumni SMPN 3 Purbalingga tahun 1991 mengatakan, pihaknya siap memajukan SMPN 3 Purbalingga dan sangat mendukung kegiatan sosial yang digelar keluarga besar SMPN 3 Purbalingga.
“Saya bisa seperti ini, karena jasa bapak dan ibu guru, termasuk di SMPN 3 Purbalingga. Maka saya tidak akan melupakan sekolah yang sangat berjasa ini,” ujar Bambang Irawan saat menyambangi SMPN 3 Purbalingga, Sabtu (19/10/2019) siang.
Kunjungan Bambang irawan yang didampingi sejumlah pengurus Pasti Bangga untuk bersilaturahmi dengan guru-gurunya yang masih mengajar di SMPN  3 Purbalingga. Juga untuk mengetahui perkembangan dan kebutuhan SMPN 3 Purbalingga.
Dalam kesempatan Bambang juga memberikan motivasi kepada group hadroh “Lajat Jamila” SMPN 3 Purbalingga yang akan mewakili Kabupaten Purbalingga pada Lomba Mata Pelajaran dan Seni Islami (MAPSI) tingkat Provinsi Jawa-Tengah, di Kabupaten Rembang, 25-27 Oktober mendatang. (PI-7)