PURBALINGGA – Momentum meperingati hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan yang ke 72 diharapkan dapat dibuktikan dengan kerja nyata. Sebab, yang paling penting, bagaimana mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang positif, bukan banyaknya agenda seremoni.

Hal diatas disampaikan Bupati Purbalingga, Tasdi saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah pada upacara detik-detik HUT RI ke 72 di Alun-alun Purbalingga, Kamis (17/8). Pelaksanaan upacara diikuti oleh semua unsur masyarakat anaralain TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan, Korpri, Organisasi kepemudaan, organiasi politik, mahasiswa dan pelajar.

Sambutan Gubernur juga mengatakan saat ini NKRI yang kita cintai senantiasa tak pernah lekang oleh ancaman dan tantangan. Kemajemukan bangsa masih seringkali menjadi pemantik munculnya perpecahan dan kerapkali terkoyak oleh karena ego dan kepentingan sepihak. Untuk itu Gubernur mengingatkan agar jangan membiarkan persaudaraan bangsa kita terciderai dan tercerai berai karena kepentingan sesaat dan kelompok semata.

“Jangan biarkan kain kebangsaan kembali terkoyak karena warna kita yang berbeda. Pelangi akan selalu indah karena warnanya yang berbeda,” katanya.

Gubernur juga menegaskan walaupun dalam warna yang berbeda itu, merah putih harus selalu ada di dalam dada yakni merdekaku dan merdeka kita. Merdekaku mempunyai arti setia mengawal Merah Putih selalu berkibar dengan gagah dilangit dunia. Menjaga NKRI sebagai sebuah harga mati, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa. Mengamalkan UUD 1945 dengan sebaik-baiknya, serta membela Pancasila dari setiap rongrongan yang dihadapi.

“ Sedangkan merdeka kita yakni bergerak serentak dan bekerja bersama memenuhi panggilan sejarah dan tugas suci untuk Ibu Pertiwi. Bergotong royong dan ambil peran partisipatif dan kontributif menyelesaikan setiap persoalan bangsa ini,” katanya.

Untuk mewujudkan itu semua harus ada rumangsa melu handarbeni, rumangsa wajib hangrungkebi, mulat sarira hangrasa wani. Pada akhirnya bangga sebagai orang Indonesia yang cinta tanah air dan bersatu dalam persaudaraan untuk kejayaan bangsa. Sendiri dalam kerja kita hari ini tidak cukup berarti dibanding bersama dalam karya. Apapun dan seberapapun karya kita akan sangat berarti bagi Ibu Pertiwi.

Untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke 72 juga dipentaskan sosiodrama tentang kejuangan Panglima Jenderal Soedirman yang diperagakan oleh seniman, pelajar dan TNI. Kegiatan tersebut dibawah asuhan Kodim 0702/Purbalingga. (PI-2/foto PI-6)