PURBALINGGA, HUMAS – Ketua Umum Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Pengurus Pembudayaan Kejuangan 45 Provinisi Jateng Drs  H Soeparto mengatakan, nilai moral kejuangan bangsa khususnya dikalangan generasi muda saat ini mulai merosot. Ikatan moral sebagai suatu bangsa mulai mengalami erosi, dan dikikis oleh gerakan globalisasi serta kapitalisme.

“Saat ini banyak hal yang menjadi keprihatinan kita. Seperti tawuran antar kampung, konflik di beberapa daerah, tawuran antar mahasiswa, tawuran pelajar dan sejumlah gerakan demontrasi yang akhirnya berujung pada kericuhan serta pengrusakan,” kata Soeparto disela-sela acara pengukuhan  pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Purbalingga masa bhakti 2012 – 2017 di Pendopo Dipokusumo, Kamis (8/11).

Pengurus yang dikukuhkan diketuai Drs H Soetarto Rahmat. Kemudian ketua dilengkap sejumlah wakil ketua masing-masing Drs H Subeno, MM, Drs H Anas Sumarjo, Hj Nurul Hidayah Supriyati, SH, M.Si, dan Imam Wahyudi, SH, M.Si. Kepengurusan dilengkapi sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan sejumlah ketua biro.

Menurut Soeparto, nilai kejuangan bangsa perlu terus ditanamkan kepada generasi muda. Para generasi muda harus memiliki semangat kebangsaan dan patriotisme yang tinggi. “Generasi sekarang tidak berjuang seperti layaknya jaman dulu dengan semboyan merdeka atau mati. Tetapi harus berjuangan mewujudkan persatuan dan kedamaian. Mulailah dengan berjuang melawan hal yang tidak baik pada diri sendiri,” kata Soeparto.

Suparto menegaskan, nilai kejuangan 45 yang perlu ditanamkan saat ini adalah menigkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas bangsa, memiliki keteladanan dan bersikap berbuat sebagai pemersatu bangsa. “Semua harus hidup bersatu dan rukun serta jangan sampai saling berkelahi,” katanya.

Empat Pilar MPR Kurang Tepat

Dibagian lain Suparto menilai, sosialisasi empat pilar yang digalakan MPR, ada sejumlah kesalahan. Pimpinan MPR menyebut empat pilar tersebut yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). ”Kami menilai bagus langkah MPR untuk mensosialisasikan empat pilar tersebut. Tetapi hanya saja kok berbeda. Pancasila mestinya bukan menjadi salah satu dari empat pilar itu, justru Pancasila menjadi landasan diatas proklamasi, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Suparto.

Suparto mengaku, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Ketua MPR RI Taufik Kiemas, untuk mengkoreksi empat pilar dimaksud. Pilar yang sebenarnya mestinya Proklamasi, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Suparto sembari menambahkan surat yang dikirimnya belum mendapat tanggapan.

Sementara itu Bupati Heru Sudjatmoko berharap dengan kepengurusan Badan Pembudayaan Kejuangan 45, harus berjalan searah dan seiringan dengan pemerintah untuk mengantar generasi muda dalam menghadapi tantangan di kemudian hari agar meneruskan nilai-nilai kejuangan tersebut. ”Mari kita pertahankan NKRI yang sudah menjadi harga mati. Kita juga harus terus bersikap serta berbuat sebagai pemersatu bangsa,” pinta Bupati Heru. (Humas/y)