prosesi bersih sumber tahun 20131

PURBALINGGA – Manajemen Obyek wisata air Bojongsari (Owabong) bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah raga (Dinbudparpora) Purbalingga akan menggelar ‘Bersih Sumber dan Ruwat Bumi’, Minggu (22/6) mendatang. Kegiatan ini sebagai bentuk manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sekaligus melestarikan salah satu tradisi dan adat istiadat masyarakat disekitar Owabong.

“Makna yang hakiki daripada bersih sumber sebenarnya adalah bersih diri manusia, yaitu bersih hati, pikiran dan tindakan yang dilakukan menjelang bulan ramadhan yang lebih dikenal dengan istilah “Padusan”,” kata Direktur Utama PD Owabong, Wisnu Haryo Danardono, Senin (16/6).

Dikatakan Wisnu, tradisi bersih sumber dalam dua tahun terakhir digelar lebih menarik. Selain sebagai upaya melestarikan tradisi yang sudah ada, sekaligus untuk menarik kunjungan wisatawan. “Dengan kemasan yang lebih menarik diharapkan atraksi wisata  ini menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan Owabong pada khususnya dan obyek wisata lain di Purbalingga,” kata Wisnu.

Wisnu menambahkan, kegiatan bersih sumber dan ruwat bumi Owabong juga bertujuan memberikan hiburan bagi masyarkat sekitar sekaligus melibatkannya untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi. “Kegiatan ini juga diharapkan mampu Menumbuhkan rasa memiliki yang lebih tinggi kepada para pegawai, masyarakat sekitar serta steak holder sehingga selalu berupaya untuk memajukan Owabong dan pariwisata Purbalingga,” tambah Wisnu.

Sementara Humas Owabong, Agus Dwiyantoro mengatakan, Acara Bersih Sumber dan Ruwat Bumi Owabong Bersih akan dikemas menjadi sebuah atraksi wisata yang menarik yaitu berupa karnaval. Dalam prosesi karnaval itu terdiri dari Pasukan jejaka dan perawan desa Bojongsari yang menggunakan kereta (dokar) diiringi oleh tokoh masyarakat dengan dandanan khas. Kemudian rombongan ibu-ibu desa dengan membawa “lodong” tempat untuk mengambil air jaman dulu, barisan penderes pohon kelapa dan aren,  pembawa gunungan hasil bumi dan tumpeng, rombongan kesenian  (tari, kentongan, sholawatan dan hadroh) dari 6 desa diwilayah Owabong, rombongan tokoh masyarakat 6 desa disekitar owabong, prosesi atau pelaksanaan bersih sumber dan ruwat bumi Owabong Bersih.

“Rute yang dilalui akan diperluas, mulai dari Alang-alang Bundel Lapangan Desa Bojongsari sampai Obyek Wisata Air Bojongsari Owabong di Dusun Banyumudal,” kata Agus.

Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, kegiatan bersih sumber dan ruwat bumi sebagai atraksi wisata diharapkan semakin membangkitkan kembali kunjungan wisata ke Purbalingga pasca penetapan status Waspada Gunung Slamet pada bulan Mei 2014 lalu. “Kami akui, pasca penetapan status Gunung Slamet Waspada kunjungan sempat turun, namun saat ini sudah kembali berlangsung normal,” kata Prayitno. (y)